Industri rekaman untuk pertama kalinya mengalami lonjakan penjualan dalam hampir 20 tahun, sebagian besar karena peningkatan popularitas laman-laman penyiaran daring (online streaming), menurut sebuah kelompok perdagangan industri, hari Selasa (12/4).
Menurut Federasi Internasional Industri Fonografis, penghasilan industri rekaman dunia naik 3,2 persen tahun 2015 menjadi US$15 miliar, sebagian besar karena peningkatan jumlah langganan laman penyiaran, yang mengambil alih penjualan fisik untuk pertama kalinya.
Hal ini menandai peningkatan signifikan pertama dalam pendapatan industri musik sejak 1998, ketika penjualan naik 4,8 persen.
CEO federasi tersebut, Frances Moore, mengatakan peningkatan popularitas streaming, merefleksikan sebuah industri yang telah beradaptasi pada zaman digital dan bangkit lebih kuat dan lebih cerdas."
Kelompok ini memperkirakan bahwa 68 juta orang saat ini berlangganan musik digital. Tahun 2010, hanya delapan juta orang yang berlangganan penyiaran musik. Dalam setahun terakhir saja, pendapatan streaming naik lebih dari 45 persen, hampir menyamai unduhan digital pada iTunes dan laman lainnya.
Namun kabar buruknya, diperkirakan 900 juta orang mendengarkan musik secara gratis di laman-laman seperti YouTube, dan kelompok ini mengatakan industri rekaman rugi $634 juta karenanya tahun lalu.
Menurut YouTube, laman itu memberikan sarana bagi artis untuk mendapat paparan, dan laman itu telah membayar lebih dari $3 miliar untuk industri musik, jumlah yang menurutnya "naik signifikan dari tahun ke tahun." [hd]