Penjualan rumah di Amerika Serikat turun selama 10 bulan berturut-turut pada November, memperpanjang rekor, dengan tingkat bunga KPR tinggi dan persediaan rumah yang terbatas, menurut data industri yang dirilis Rabu (21/12).
Sektor real estat AS, area yang sensitif terhadap suku bunga, telah terguncang setelah bank sentral menaikkan suku bunga pinjaman beberapa kali tahun ini untuk meredam inflasi yang melonjak dan mendinginkan ekonomi terbesar di dunia itu.
Kenaikan suku bunga yang cepat telah membuat biaya pinjaman lebih tinggi, yang pada gilirannya membebani pasar perumahan di Amerika.
Bulan lalu, penjualan semua jenis rumah dan kondominium turun 7,7 persen dari Oktober, kata Asosiasi Realtor Nasional (National Association of Realtors/NAR) dalam laporan terbarunya.
Keadaan demikian menurunkan laju penjualan ke tingkat tahunan 4,1 juta pada November, turun 35,4 persen dari tahun lalu, kata asosiasi itu.
Intinya, pasar real estat perumahan membeku, menyerupai aktivitas penjualan yang terlihat selama lockdown (penghentian sebagian kegiatan ekonomi) terkait pandemi Covid-19 pada tahun 2020, kata ekonom kepala NAR Lawrence Yun dalam sebuah pernyataan.
Alasan utamanya adalah lonjakan cepat suku bunga KPR, yang memukul kemampuan pembeli rumah dan menurunkan insentif pemilik rumah untuk menjual properti mereka, katanya.
Pilihan populer KPR dengan suku bunga tetap untuk masa 30 tahun rata-rata 6,3 persen pada pertengahan Desember, menurut perusahaan pembiayaan KPR Freddie Mac, hampir dua kali lipat tarif setahun yang lalu. [lt/ka]
Forum