Tautan-tautan Akses

Pentagon: Beberapa Unit Militer Rusia Pindah dari Ukraina ke Wilayah Kursk


Sekitar lebih dari 100 tahanan perang Rusia yang ditangkap oleh unit khusus Layanan Keamanan Ukraina berkumpul di dalam sebuah tempat di wilayah Kursk, Rusia, pada 14 Agustus 2024. (Foto: Ukrainian Security Service Press Office via AP)
Sekitar lebih dari 100 tahanan perang Rusia yang ditangkap oleh unit khusus Layanan Keamanan Ukraina berkumpul di dalam sebuah tempat di wilayah Kursk, Rusia, pada 14 Agustus 2024. (Foto: Ukrainian Security Service Press Office via AP)

Pentagon, pada Kamis (15/8), mengatakan mereka melihat tanda-tanda bahwa beberapa unit militer Rusia telah “dialihkan dari operasi mereka di Ukraina ke wilayah Kursk,” sebagai akibat dari serbuan Ukraina ke wilayah tersebut.

Serangan mendadak Ukraina telah mengubah perang dan menyebabkan kekacauan di wilayah Kursk, yang menyebabkan evakuasi lebih dari 120.000 warga sipil, menurut pihak berwenang Rusia, dan penangkapan sedikitnya 100 tentara Rusia, menurut Kyiv.

“Ini hanyalah laporan awal,” kata Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh. “Saya tidak bisa mengatakan dengan pasti jumlah atau tujuannya, tapi kami telah melihat beberapa pergerakan,” kata Singh.

Rusia telah mengalami serangan-serangan sebelumnya di wilayahnya dalam perang tersebut, namun serangan di Kursk terkenal karena besarnya, kecepatannya, laporan keterlibatan brigade-brigade Ukraina yang tangguh dalam pertempuran, dan lamanya mereka berada di wilayah Rusia. Sebanyak 10.000 tentara Ukraina terlibat dalam operasi tersebut, menurut analis militer Barat.

Singh mengatakan tidak ada yang berubah sehubungan dengan kebijakan AS terhadap penggunaan senjata AS oleh Ukraina dalam perjuangan mereka melawan Moskow.

Sementara itu, para mediator internasional sedang mengadakan putaran baru perundingan yang bertujuan menghentikan perang Israel-Hamas dan menjamin pembebasan sejumlah sandera. Kesepakatan potensial dipandang sebagai harapan terbaik untuk mencegah konflik regional yang lebih besar. Amerika Serikat, Qatar dan Mesir bertemu pada hari Kamis dengan delegasi Israel di Qatar ketika jumlah korban tewas warga Palestina dalam perang yang telah berlangsung lebih dari 10 bulan itu melampaui 40.000 orang.

Singh mengulangi peringatan Pentagon kepada Iran bahwa AS akan membantu Israel jika Teheran melancarkan serangan dalam beberapa hari mendatang.

"Saya rasa kami tidak terlalu berhati-hati dalam menyampaikan pesan kepada Iran. Kami sudah sangat jelas bahwa jika Israel diserang, kami akan membela Israel," katanya. "Jika Israel diserang, kami pasti akan membela Israel." [ab/ka]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG