Pentagon mengatakan ada sekitar 2.000 tentara Amerika di Suriah. Jumlah ini empat kali lebih besar dari yang pernah dinyatakan oleh pejabat Amerika.
Angka itu mencerminkan perintah Menteri Pertahanan Jim Mattis untuk mengubah cara menghitung personil yang dikerahkan dalam operasi-operasi di Irak dan Suriah. Angka baru itu tidak berarti ada pengerahan pasukan baru. Namun memang menunjukan angka-angka sebelumnya tidak akurat.
“Dalam melaksanakan perubahan ini, kami berupaya mengimbangi antara memberikan informasi kepada publik Amerika dan pertimbangan keamanan operasi,” kata juru bicara Pentagon, Kolonel Robert Manning, Rabu (6/12).
Manning mencatat bahwa jumlah tentara Amerika di Suriah cenderung turun.
Jumlah tentara Amerika di Irak setelah direvisi tetap sama dari angka sebelumnya, yaitu 5.200, meski Manning menambahkan bahwa kecenderungannya juga menurun.
Pentagon mengatakan pasukan Amerika masih dibutuhkan di Suriah untuk memastikan bahwa teroris ISIS benar-benar dikalahkan. Tentara Amerika akan membantu pemulihan layanan dasar, memungkinkan pembagian bantuan kemanusiaan, dan membantu menjinakkan sisa-sisa bahan peledak yang ditinggalkan ISIS. [ds]
