Departemen Pertahanan Amerika telah mengungkapkan bahwa pemerintah satu negara asing pernah memasuki 24 ribu berkas atau file rahasia dalam serangan cyber sebelumnya tahun ini, yang menunjukkan perlunya strategi barunya yang tidak diungkapkan untuk melawan ancaman cyber.
Wakil Menteri Pertahanan William Lynn mengatakan hari Kamis serangan bulan Maret itu hanya satu dari sejumlah pelanggaran keamanan terhadap jaringan komputer pertahanan Amerika. Serangan-serangan ini telah membukakan sebagian dari alat atau sistem yang paling rahasia Pentagon, termasuk pengintaian dan komunikasi satelit.
Ia tidak mengatakan pemerintah negara mana mendalangi insiden bulan Maret itu, tetapi Tiongkok telah dituduh sebagai sumber dari sebagian serangan selama ini.
Dalam pidatonya di Universitas Pertahanan Nasional, Lynn mengatakan Pentagon sebenarnya lebih khawatir akan serangan cyber oleh organisasi teroris daripada oleh pemerintah negara lain. Ia mengatakan teroris lebih mungkin untuk membobol jaringan dengan maksud untuk merusak dan menghentikan jaringan transmisi aliran listrik atau tata keuangan.
Strategi cyber baru pemerintah Amerika memusatkan perhatian terutama pada pertahanan jaringan komputer terhadap penyusup – dengan membuat pekerja waspada terhadap virus, membuat sistem jaringan komputer yang lebih tangguh dan bekerjasama dengan badan-badan pemerintah federal, perusahaan swasta dan negara-negara asing sekutu Amerika.
Tetapi, Wakil Ketua Dewan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Amerika James Cartwright mengatakan kepada wartawan strategi baru ini tidak memadai. Dalam wawancara sebelum pidato Lynn, Cartwright mengatakan pemerintah perlu mengembangkan strategi yang lebih agresif untuk menunjukkan kepada para penyerang mereka akan menghadapi hukuman berat kalau membobol jaringan Amerika Serikat.
Ia mengatakan Pentagon masih menjajaki preseden hukum yang mengatur bidang yang relatif baru ini.