Pentagon pada Rabu (11/12) dengan tegas menolak klaim seorang anggota kongres Amerika Serikat bahwa Iran mungkin meluncurkan pesawat-pesawat nirawak atau drone di atas New Jersey dari sebuah "kapal induk" di lepas Pantai Timur AS.
"Pernyataan itu tidak benar," kata juru bicara Pentagon Sabrina Singh. "Tidak ada kapal Iran di lepas pantai Amerika Serikat dan tidak ada yang disebut 'kapal induk' yang meluncurkan pesawat nirawak ke arah Amerika Serikat."
Anggota Kongres dari Partai Republik, Jeff Van Drew, yang distriknya di New Jersey meliputi wilayah Atlantic City, mengatakan bahwa ia telah mengetahui apa yang tampaknya merupakan rencana Iran.
"Apa yang kita temukan mengkhawatirkan — pesawat-pesawat nirawak terbang dari arah laut, mungkin terkait dengan kapal induk Iran yang hilang," katanya di platform media sosial X.
Anggota parlemen itu juga menyampaikan klaim serupa di stasiun televisi Fox News.
Badan Penerbangan Federal AS (FAA) mengatakan mulai menerima laporan terkait aktivitas pesawat-pesawat nirawak di dekat Morris County, New Jersey, pada 18 November. FAA telah melarang penerbangan pesawat nirawak di atas Pangkalan Militer Picatinny Arsenal dan area Trump National Golf Club Bedminster.
Minggu lalu, FBI dan Kepolisian Negara Bagian New Jersey meminta masyarakat untuk melaporkan informasi apa pun yang terkait dengan penampakan terbaru kemungkinan pesawat nirawak yang terbang di beberapa area di sepanjang Sungai Raritan.
"Para saksi telah melihat sekelompok pesawat nirawak dan kemungkinan pesawat bersayap. Kami telah menerima laporan dari masyarakat dan penegak hukum beberapa minggu lalu," kata FBI.
Pentagon mengatakan penilaian awal menunjukkan pesawat-pesawat nirawak tersebut bukan berasal dari negara lain dan bahwa militer AS tidak menembak jatuh pesawat tersebut karena tidak menimbulkan ancaman bagi instalasi militer mana pun.
"Kita tidak memiliki bukti bahwa aktivitas ini berasal dari entitas asing atau pekerjaan musuh," kata Singh.
"Kita akan terus memantau apa yang terjadi. Namun, kita tahu, tidak ada satu pun instalasi kita yang terancam saat aktivitas ini terjadi."
Namun, penampakan pesawat-pesawat nirawak terbaru hadir sebagai pengingat akan meningkatnya kekhawatiran tentang maraknya teknologi pesawat nirawak dan potensi pertimbangan keamanan, mengingat pesawat-pesawat nirawak dapat membawa teknologi pengintai atau bahkan bahan peledak.
Dalam sebuah konferensi pers, Pemimpin Demokrat di DPR AS, Hakeem Jeffries, ditanya tentang kurangnya informasi tentang pesawat-pesawat nirawak itu.
"Kita membutuhkan tingkat transparansi yang lebih tinggi dari otoritas penegak hukum, dan kita akan memastikan hal itu terjadi dalam beberapa hari dan minggu mendatang," kata Jeffries. [my/jm]
Forum