Beberapa hari setelah Presiden Amerika Donald Trump menyerukan kembali penarikan pasukan Amerika dari Suriah, para pejabat pertahanan berkeras mengatakan tidak ada perubahan dalam strategi atau kebijakan Amerika.
"Tidak ada yang berubah,"kata Letnan Jenderal Kenneth McKenzie kepada wartawan di Pentagon dalam jumpa pers, Kamis (5/4).
"Kami selalu berpikir bahwa apabila kami mendekati akhir perjuangan melawan ISIS di Suriah, kami akan menyesuaikan tingkat kehadiran kami di sana," kata McKenzie menambahkan.
Amerika punya sekitar 2.000 tentara yang ditempatkan di Suriah sebagai bagian usaha presiden untuk menghancurkan ISIS dan membongkar kekhalifahan kelompok itu.
Tetapi Presiden Trump telah memberi isyarat dua kali dalam beberapa pekan terakhir bahwa waktu untuk tentara Amerika meninggalkan Suriah sudah dekat.
"Saya ingin membawa pulang tentara kami," kata Presiden Trump, Selasa (3/4), dalam jumpa pers di Gedung Putih dengan kepala tiga negara Baltik. Ia menambahkan bahwa ia akan "membuat keputusan tentang hal itu dengan sangat cepat."
Tetapi dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu, Gedung Putih hanya mengatakan bahwa keterlibatan pasukan Amerika di Suriah "akan berakhir dengan cepat." Meski Presiden Trump menyampaikan pernyataan demikian, para pejabat tinggi militer lebih berhati-hati, mendesak peran Amerika dilanjutkan, walaupun perang melawan ISIS hampir selesai. [sp/ii]