Sebanyak 52 penumpang di atas kapal riset Rusia yang terperangkap selama lebih dari sepekan di es Antartika siap-siap dievakuasi Kamis (2/1), setelah helikopter penyelamat akhirnya dapat mendarat di dekatnya.
Sebuah video yang diunggah di YouTube oleh Chris Turney, salah satu ilmuwan di kapal itu, menunjukkan bahwa sebuah helikopter China mendarat di es dekat MV Akademik Shokalskiy, yang telah terperangkap sejak malam Natal. Melalui Twitter, Chris Turney mengirimkan pesan singkat yang mengatakan semua penumpang berhasil dipindahkan ke kapal pemecah es Australia dengan selamat.
Para penumpang yang terdiri dari para ilmuwan, wisatawan dan wartawan akan diangkut helikopter, yang akan menerbangkan 12 orang sekali jalan. Setelah diturunkan di kapal China yang tak jauh jaraknya, mereka akan diangkut dengan tongkang ke kapal pemecah es Australia, yang akan membawa mereka dalam perjalanan berminggu-minggu lagi sebelum mencapai daratan yang kering.
Badai salju menghambat upaya-upaya sebelumnya untuk mengevakuasi para penumpang ini dengan helikopter. Kapal-kapal pemecah es dari China, Australia dan Perancis juga gagal mencapai kapal Rusia tersebut.
Para penumpang memiliki pasokan untuk berminggu-minggu di kapal yang tidak menghadapi bahaya tenggelam itu. Sebagian besar dari awak Rusia yang berjumlah 22 orang akan tinggal di kapal dan menunggu es mencair secara alami.
Kapal Rusia yang meninggalkan Selandia Baru pada 28 November itu, sedang mencoba menapak tilas perjalanan penjelajah Australia Douglas Mawson ke Antartika seabad lalu.
Sebuah video yang diunggah di YouTube oleh Chris Turney, salah satu ilmuwan di kapal itu, menunjukkan bahwa sebuah helikopter China mendarat di es dekat MV Akademik Shokalskiy, yang telah terperangkap sejak malam Natal. Melalui Twitter, Chris Turney mengirimkan pesan singkat yang mengatakan semua penumpang berhasil dipindahkan ke kapal pemecah es Australia dengan selamat.
Para penumpang yang terdiri dari para ilmuwan, wisatawan dan wartawan akan diangkut helikopter, yang akan menerbangkan 12 orang sekali jalan. Setelah diturunkan di kapal China yang tak jauh jaraknya, mereka akan diangkut dengan tongkang ke kapal pemecah es Australia, yang akan membawa mereka dalam perjalanan berminggu-minggu lagi sebelum mencapai daratan yang kering.
Badai salju menghambat upaya-upaya sebelumnya untuk mengevakuasi para penumpang ini dengan helikopter. Kapal-kapal pemecah es dari China, Australia dan Perancis juga gagal mencapai kapal Rusia tersebut.
Para penumpang memiliki pasokan untuk berminggu-minggu di kapal yang tidak menghadapi bahaya tenggelam itu. Sebagian besar dari awak Rusia yang berjumlah 22 orang akan tinggal di kapal dan menunggu es mencair secara alami.
Kapal Rusia yang meninggalkan Selandia Baru pada 28 November itu, sedang mencoba menapak tilas perjalanan penjelajah Australia Douglas Mawson ke Antartika seabad lalu.