Seorang perempuan Muslim direktur lembaga hubungan antar agama dari Northwestern University mengatakan ia menginginkan United Airlines untuk memberikan pernyataan publik mengakui perilaku diskriminasi maskapai tersebut kepadanya dalam sebuah penerbangan ketika ia meminta Diet Coke dalam kaleng yang belum dibuka.
Tahera Ahmad yang sehari-harinya mengenakan jilbab mengatakan ia diberi tahu oleh pramugari yang melayani dalam penerbangan Jumat lalu dari Chicago ke Washington, D.C., bahwa ia tidak diizinkan memberikan Diet Coke dalam kaleng yang belum dibuka.
Ia kemudian menyaksikan pramugari yang sama memberikan seorang penumpang lain sebuah kaleng bir yang belum dibuka. Pramugari tersebut lalu mengatakan kepada Ahmad bahwa kaleng yang belum dibuka dapat digunakan sebagai senjata. Ahmad mengatakan ia bertanya kepada penumpang-penumpang lainnya apakah mereka melihat apa yang terjadi, dan seorang pria menjawab dengan umpatan kepada Ahmad.
United mengatakan maskapai ini mendukung keanekaragaman dan telah meminta maaf kepada Ahmad "karena tidak memberikan layanan yang diharapkan oleh konsumen saat mereka terbang bersama kami."
Ahmad mengatakan United telah bersikap meremehkan insiden tersebut sebagai "kesalahpahaman."