Para penyelidik Perancis secara resmi menyatakan bahwa potongan yang berasal dari puing pesawat yang ditemukan Juli lalu di sebuah pulau terpencil di Samudera Hindia, adalah bagian dari Malaysia Airlines nomor penerbangan 370, sebuah pesawat Boeing 777 yang hilang lebih dari setahun silam bersama 239 orang di dalamnya.
Para penyelidik telah mempelajari bagian sayap yang disebut flaperon itu, sejak potongan ini dibawa ke laboratorium riset aeronotika di dekat Touluse bulan lalu.
Pihak berwenang Malaysia sebelumnya menyatakan bahwa potongan sayap itu berasal dari jet yang hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing, tetapi para penyelidik ketika itu belum dapat memastikannya.
Kantor jaksa Paris hari Kamis (3/9) menyatakan bahwa para penyelidik menggunakan catatan pemeliharaan pesawat untuk mencocokkannya dengan nomor seri yang ditemukan di bagian sayap pesawat Boeing yang hilang pada 8 Maret tahun lalu.