Polisi di Washington DC sedang mencari latar belakang mengapa seorang kontraktor militer melakukan penembakan membabi buta hari Senin di sebuah fasilitas Angkatan Laut Amerika, yang menewaskan 13 orang, termasuk pelaku.
Menurut para pejabat, mereka tidak mendapati kaitan penembakan itu dengan terorisme internasional dan tidak menemukan manifesto atau pernyataan tertulis lainnya yang menyiratkan alasan politis atau keagamaan.
Tetapi para pejabat kepolisian Amerika mengatakan kepada Associated Press bahwa Aaron Alexis, yang berusia 34 tahun, adalah penderita paranoia dan gangguan tidur serta mendengar suara-suara dalam benaknya.
Menurut para penyelidik, para anggota keluarga Alexis menyatakan sejak Agustus lalu ia telah dirawat oleh Kantor Urusan Veteran karena gangguan kejiwaannya itu.
Angkatan Laut tidak pernah menyatakan Alexis tidak laik secara kejiwaan, yang akan menyebabkan pencabutan kartu pengenalnya yang sah untuk memasuki Navy Yard di Washington.
Begitu memasuki fasilitas tersebut hari Senin (16/9), Alexis melepaskan tembakan ke arah para pegawai di Naval Sea System Command, dengan menggunakan senapan, senapan serbu otomatis dan pistol yang menurut dugaan ia rebut dari seorang petugas keamanan yang terluka.
Menurut para pejabat, mereka tidak mendapati kaitan penembakan itu dengan terorisme internasional dan tidak menemukan manifesto atau pernyataan tertulis lainnya yang menyiratkan alasan politis atau keagamaan.
Tetapi para pejabat kepolisian Amerika mengatakan kepada Associated Press bahwa Aaron Alexis, yang berusia 34 tahun, adalah penderita paranoia dan gangguan tidur serta mendengar suara-suara dalam benaknya.
Menurut para penyelidik, para anggota keluarga Alexis menyatakan sejak Agustus lalu ia telah dirawat oleh Kantor Urusan Veteran karena gangguan kejiwaannya itu.
Angkatan Laut tidak pernah menyatakan Alexis tidak laik secara kejiwaan, yang akan menyebabkan pencabutan kartu pengenalnya yang sah untuk memasuki Navy Yard di Washington.
Begitu memasuki fasilitas tersebut hari Senin (16/9), Alexis melepaskan tembakan ke arah para pegawai di Naval Sea System Command, dengan menggunakan senapan, senapan serbu otomatis dan pistol yang menurut dugaan ia rebut dari seorang petugas keamanan yang terluka.