Olimpiade 2012, yang dimulai Jumat tanggal 27 Juli di London, diperkirakan akan paling banyak ditonton dibandingkan Olimpiade Musim Panas sebelumnya. Miliaran pemirsa di seluruh dunia tidak hanya akan menyaksikan lewat televisi, tetapi juga komputer, ponsel dan jaringan media sosial seperti Facebook dan Twitter. Yang pasti ditonton oleh pemirsa adalah penampilan yang memecahkan rekor.
Dalam Olimpiade modern pertama tahun 1896, atlet Amerika memperoleh medali emas untuk cabang lompat galah. Ia melompat setinggi 3,30 meter, menggunakan galah kayu. Empat tahun lalu di Beijing, atlet Australia merebut medali emas dalam cabang olahraga sama dengan lompatan 5,96 meter. Galah yang ia gunakan lebih ringan dan kuat serta terbuat dari serat karbon.
"Apa yang kita lihat benar-benar revolusi, terutama dalam penggunaan bahan-bahan terbaru dan desain yang terintegrasi," papar Michael Caine.
Michael Caine adalah seorang profesor teknologi olahraga di Loughborough University di Inggris. Ia mengatakan atlet yang menggunakan pemukul baseball, raket dan klub golf yang lebih ringan dan lebih kuat dapat memukul bola lebih jauh, lebih kuat atau melintir. Inovasi teknis ini dapat dilihat dalam berbagai pemecahan rekor olahraga.
Sebelum Olimpiade Beijing 2008, rata-rata terjadi 22 pemecahan rekor setiap Olimpiade. Dalam Olimpiade Beijing, 108 rekor baru terpecahkan. Caine mengatakan dalam cabang renang, 94 persen dari lomba itu dimenangkan oleh atlet yang mengenakan pakaian renang yang menutup seluruh tubuh yang dibuat dari bahan-bahan yang direkayasa.
Caine menambahkan, "Pakaian renang itu membuat atlet hidrodinamik – pergesekan air berkurang dan jauh lebih banyak dari baju renang sebelumnya. Dan bisa kita lihat, jumlah rekor dunia terus berjatuhan."
Federasi olahraga renang kemudian melarang pakaian khusus itu dari kompetisi. Ini memicu perdebatan mengenai apa yang disebut "doping teknologi", yaitu baju renang canggih itu –memberi keunggulan yang tidak adil bagi yang menggunakan dibandingkan yang tidak menggunakan.
"Dan tentu saja jika teknologi mendominasi atau jika kita memiliki teknologi yang terbatas bagi negara-negara kaya saja, maka semangat persaingan yang sehat bisa diragukan," ujar Michael Caine.
Caine mengatakan meski pakaian renang seluruh tubuh telah digunakan secara luas di Beijing, peralatan baru tidak akan begitu terlihat di London. Ia mengatakan sebagian besar inovasi teknologi untuk meningkatkan kinerja atlet bisa dicapai dengan latihan.
Dalam Olimpiade modern pertama tahun 1896, atlet Amerika memperoleh medali emas untuk cabang lompat galah. Ia melompat setinggi 3,30 meter, menggunakan galah kayu. Empat tahun lalu di Beijing, atlet Australia merebut medali emas dalam cabang olahraga sama dengan lompatan 5,96 meter. Galah yang ia gunakan lebih ringan dan kuat serta terbuat dari serat karbon.
"Apa yang kita lihat benar-benar revolusi, terutama dalam penggunaan bahan-bahan terbaru dan desain yang terintegrasi," papar Michael Caine.
Michael Caine adalah seorang profesor teknologi olahraga di Loughborough University di Inggris. Ia mengatakan atlet yang menggunakan pemukul baseball, raket dan klub golf yang lebih ringan dan lebih kuat dapat memukul bola lebih jauh, lebih kuat atau melintir. Inovasi teknis ini dapat dilihat dalam berbagai pemecahan rekor olahraga.
Sebelum Olimpiade Beijing 2008, rata-rata terjadi 22 pemecahan rekor setiap Olimpiade. Dalam Olimpiade Beijing, 108 rekor baru terpecahkan. Caine mengatakan dalam cabang renang, 94 persen dari lomba itu dimenangkan oleh atlet yang mengenakan pakaian renang yang menutup seluruh tubuh yang dibuat dari bahan-bahan yang direkayasa.
Caine menambahkan, "Pakaian renang itu membuat atlet hidrodinamik – pergesekan air berkurang dan jauh lebih banyak dari baju renang sebelumnya. Dan bisa kita lihat, jumlah rekor dunia terus berjatuhan."
Federasi olahraga renang kemudian melarang pakaian khusus itu dari kompetisi. Ini memicu perdebatan mengenai apa yang disebut "doping teknologi", yaitu baju renang canggih itu –memberi keunggulan yang tidak adil bagi yang menggunakan dibandingkan yang tidak menggunakan.
"Dan tentu saja jika teknologi mendominasi atau jika kita memiliki teknologi yang terbatas bagi negara-negara kaya saja, maka semangat persaingan yang sehat bisa diragukan," ujar Michael Caine.
Caine mengatakan meski pakaian renang seluruh tubuh telah digunakan secara luas di Beijing, peralatan baru tidak akan begitu terlihat di London. Ia mengatakan sebagian besar inovasi teknologi untuk meningkatkan kinerja atlet bisa dicapai dengan latihan.