Kedua kotak hitam dari pesawat maskapai Air Algerie yang jatuh di Mali minggu lalu dan menewaskan 118 penumpangnya, tiba di Paris hari Senin untuk penyelidikan yang dipimpin Perancis.
Menteri transportasi Perancis mengatakan analisa data dari pesawat itu bisa menghabiskan waktu berminggu-minggu.
Bendera dikibarkan setengah tiang di Perancis hari Senin sementara negara itu memulai masa berkabung tiga hari bagi para korban, termasuk 54 warga Perancis.
Kontak terakhir dengan pesawat itu adalah ketika pilot minta untuk “berputar arah” dalam penerbangan dari Burkina Faso ke Aljazair. Badai pasir di daerah itu mungkin mengakibatkan kecelakaan itu, tetapi penyebab resminya belum ditetapkan.
Ini adalah kecelakaan udara terparah yang dialami Perancis sejak jatuhnya pesawat Air France A330 dari Rio de Janeiro ke Paris pada Juni 2009.