Di antara kelima tentara itu adalah perwira tinggi militer yang “membantu dan gagal menanggapi kekerasan tersebut,” kata kementerian pertahanan Perancis hari Sabtu.
Menurut sebuah pernyataan, empat lainnya yang mengetahui tindak kekerasan tersebut tetapi gagal melaporkannya dikenakan sanksi disipliner.
Pernyataan yang kurang jelas itu tidak mengatakan kapan dan dimana tindak kekerasan itu terjadi dan tidak memberi keterangan lebih jauh. Belum ada yang dapat memberi tanggapan.
Misi Perancis di bekas jajahannya itu, yang dikerahkan setelah kekerasan antar golongan agama pecah tahun 2013, telah dinodai oleh tuduhan kekerasan seksual terhadap anak-anak yang sekarang sedang diselidiki. [gp]