Perancis, Jumat (5/6), mengatakan pasukan militernya membunuh pemimpin al-Qaida Afrika Utara, Abdelmalek Droukdel, dalam operasi di Mali. Pejuang Islamis utama itu telah diburu pasukan Perancis selama lebih dari tujuh tahun.
Operasi yang dipimpin Perancis untuk menewaskan Droukdel itu dibantu pasukan Amerika, yang memberi dukungan intelijen dan pemantauan untuk "mengincar sasaran," menurut Komando Amerika Afrika (AFRICOM).
Pengumuman kematian Droukdel datang hampir enam bulan setelah negara bekas koloni Prancis dan negara-negara regional menyatukan kekuatan militer mereka di bawah satu struktur komando untuk berfokus memerangi militan yang terkait ISIS di wilayah perbatasan Niger, Mali dan Burkina Faso.
Droukdel termasuk di antara militan yang paling berpengalaman di Afrika Utara. Ia ikut dalam pendudukan Mali utara oleh militan Islamis sebelum intervensi militer Prancis pada tahun 2013 mengusir mereka keluar dari sana dan para pejuang tersebar di seluruh wilayah Sahel.
Droukdel diyakini bersembunyi di pegunungan Aljazair utara. Al-Qaida Afrika Utara adalah kekuatan jihadis yang dominan di wilayah itu, yang telah melakukan beberapa serangan mematikan sampai tahun 2013, sebelum akhirnya pecah ketika banyak militan berbondong-bondong beralih ke ISIS yang lebih ekstrem ketika merebut wilayah di Irak, Suriah dan Libya.[ka/pp]