Perancis dan Inggris hari Senin (7/9) setuju menerima ribuan pengungsi dari kawasan-kawasan konflik, tetapi jumlahnya jauh lebih kecil daripada yang akan diterima Jerman.
Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan akan menerima 24.000 pengungsi dalam dua tahun mendatang, sementara Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan negaranya akan menyambut 20.000 pengungsi Suriah dalam lima tahun ke depan. Cameron mengatakan prioritasnya adalah anak-anak yang saat ini mengungsi di berbagai kamp di Turki, Yordania dan Suriah.
Jerman mengatakan akan menerima 800.000 pengungsi hingga akhir tahun ini. “Jerman telah menjadi simbol harapan bagi banyak orang diluar negeri,” kata Kanselir Jerman Angela Merkel.
Jerman, negara terkaya di Eropa, hari Senin mengatakan tahun depan akan menganggarkan dana 6,6 miliar dollar untuk menampung pengungsi. Para pengungsi itu berusaha menyelamatkan diri dari kemiskinan dan konflik yang berkobar di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Eropa saat ini bergelut mengatasi krisis migran terparah di benua itu sejak Perang Dunia ke-II. Hongaria kesulitan menghadang arus migran itu yang berusaha menuju Jerman dan negara-negara Skandinavia yang lebih kaya.
Para pengungsi yang baru tiba di Eropa itu berkomunikasi lewat ponsel dan Facebook dengan kerabat dan teman mereka yang masih berada di negara asal atau kamp-kamp. Mereka mengatakan Budapest, ibukota Hongaria, adalah rute masuk yang mudah tetapi mengingatkan situasi itu mungkin tidak bertahan lama.