Pejabat pemerintah India yang tidak mau disebutkan namanya kepada wartawan hari Selasa mengatakan Dassault menawarkan harga terendah dan mengalahkan konsorsium Eurofighter untuk mendapat kontrak itu.
Negosiasi lebih jauh akan diadakan sebelum India menyelesaikan perjanjian untuk membeli jet tempur Rafale buatan Dassault itu.
Presiden Perancis Nicolas Sarkozy menyambut baik berita kesepakatan itu dan mengatakan perundingan-perundingan akan segera dilakukan.
James Hardy, Redaktur majalah mingguan Jane's Defense Weekly mengatakan Dassault dipilih sebagai pemasok yang lebih disukai tapi ini tidak berarti apa-apa sampai kontrak itu ditandatangani.
Bulan April lalu, India menolak tawaran dari perusahaan Amerika Boeing dan Lockheed Martin, juga tawaran dari perusahaan Russia dan Swedia.
Berdasarkan perjanjian 18 jet tempur itu akan diserahkan dalam keadaan siap pakai sementara 108 jet akan dibuat di India.
India adalah importir senjata terbesar di dunia dan membelanjakan miliaran dolar untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya untuk berjaga-jaga dari Pakistan saingannya di barat serta Tiongkok di timur.