Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengatakan, pesawat tempur sekutu terbang di atas Libya untuk menegakkan zona larangan terbang di atas Libya dan melindungi warga sipil di kota Benghazi. Di Benghazi, pasukan yang setia kepada pemimpin Libya Moammar Gaddafi sedang berusaha memukul mundur pemberontak yang berusaha menggulingkan pemerintah.
Sarkozy mengumumkan tindakan militer di Paris, Sabtu, di mana para wakil dari PBB, Liga Arab, Uni Eropa dan negara-negara kekuatan dunia Barat bersidang untuk KTT darurat mengenai krisis di Libya.
Presiden Sarkozy mengatakan para pemimpin sepakat untuk mengerahkan semua sarana yang diperlukan, termasuk pasukan militer, untuk melindungi warga sipil yang terancam bahaya di Libya. Tindakan sekutu dilakukan berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang disetujui, Kamis, yang menetapkan zona larangan terbang di atas Libya dan mengizinkan negara-negara kekuatan dunia untuk mengambil langkah yang diperlukan.
Sarkozy mengatakan negara-negara lain harus turun tangan supaya rakyat Libya dapat memilih masa depan mereka, tetapi Sarkozy menambahkan masih ada waktu bagi Gaddafi untuk memenuhi tuntutan komunitas internasional. Pemberontakan di Libya, yang berlangsung sejak akhir Januari, dimaksudkan untuk mengakhiri kekuasaan Gaddafi selama lebih dari empat dekade.
Pasukan pro-Gaddafi mulai bergerak maju ke basis pemberontak beberapa jam sebelum Sarkozy mengumumkan keputusan sekutu. Pemberontak di Benghazi, basis mereka di Libya timur, mengatakan, pasukan yang setia kepada Gaddafi mendesak maju dan mengabaikan gencatan senjata yang dinyatakan Gaddafi pada hari Jumat. Pemberontak juga mengatakan satuan militer yang setia kepada Gaddafi menembak salah satu pesawat mereka di atas kota itu.
Juga ada laporan mengenai pertempuran di sebelah selatan Benghazi di Adjabiya, dan di Misrata, kota yang dikuasai pemberontak di Libya barat, dekat Tripoli.