Presiden Perancis Emmanuel Macron, Selasa (5/2), secara resmi menetapkan 24 April sebagai hari peringatan pembantaian terhadap warga Armenia di Perancis. Isu tersebut selalu menimbulkan gesekan antara Turki dan negara anggota Uni Eropa.
Untuk memenuhi janji kampanye pada pilpres 2017, Macron mengatakan dalam acara jamuan tahunan Dewan Koordinasi Organisasi Warga Armenia di Perancis bahwa Perancis termasuk negara pertama yang mencela “pengejaran dan pembunuhan terhadap warga Armenia pada Kesultanan Utsmaniyah”.
Perancis dengan resmi mengakui Genosida Warga Armenia itu pada 2001.
Turki mengakui banyak warga Armenia yang hidup pada masa Kesultanan Utsmaniyah tewas dalam bentrokan dengan pasukan Kesultanan semasa Perang Dunia Pertama. Tetapi menampik angka korban dan membantah pembunuhan itu dilakukan secara sistematis dan dapat disamakan dengan genosida. [al]