Tautan-tautan Akses

Perang Sudan Tewaskan 12 Orang Lagi di Darfur 


Sejumlah warga tampak berjalan di sebuah pasar yang porak poranda di El Geneina, Darfur barat, pada 29 April 2023, di tengah perang Sudan yang terus bergejolak. (Foto: AFP)
Sejumlah warga tampak berjalan di sebuah pasar yang porak poranda di El Geneina, Darfur barat, pada 29 April 2023, di tengah perang Sudan yang terus bergejolak. (Foto: AFP)

Pertempuran di Darfur, antara dua jenderal Sudan yang saling bersaing, membunuh sedikitnya 12 orang lagi, kata seorang dokter di wilayah konflik itu.

Berbicara dari ibu kota negara bagian Darfur Selatan, dokter itu mengatakan bahwa pertempuran di sana telah menyebabkan “jumlah sementara 12 warga sipil telah tewas di Nyala.”

Namun, ia – yang berbicara secara anonim untuk alasan keamanan – mencatat bahwa “kekerasan dalam pertempuran itu membatasi pergerakan” para korban ke rumah sakit.

Warga telah melaporkan pertempuran pada hari Sabtu (24/6), dengan penembakan dan serangan artileri meletus di Nyala.

Darfur, wilayah di sisi barat Sudan yang luas dan berbatasan dengan Chad, menjadi medan pertempuran paling mematikan dalam perebutan kekuasaan antara Panglima Militer Abdel Fattah al-Burhan dan mantan wakilnya, Komandan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) Mohamed Hamdan Daglo.

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengatakan, kekerasan di Darfur telah beralih kepada kekerasan etnis dan dapat digolongkan sebagai “kejahatan terhadap kemanusiaan.”

Pasukan RSF pimpinan Daglo berasal dari milisi Janjaweed yang dilancarkan oleh bekas diktator Omar al-Bashir untuk menghadapi pemberontakan etnis minoritas di Darfur pada tahun 2003, yang menimbulkan tuduhan genosida, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Hampir 2.800 orang telah tewas di Sudan sejak perang dimulai di ibu kota Khartoum pada 15 April, menurut data terbaru dari Armed Conflict Location dan Event Data Project.

Hampir dua juta orang lainnya mengungsi di dalam negeri, dan sekitar 600.000 lainnya telah melarikan diri ke luar negeri, kata Organisasi Internasional untuk Migrasi.

PBB pada hari Sabtu mendesak “tindakan segera” untuk menghentikan pembunuhan orang-orang yang melarikan diri dari El Geneina, ibu kota negara bagian Darfur Barat, oleh milisi Arab yang dibantu oleh paramiliter.

Sekitar 1.100 orang telah tewas di wilayah El Geneina, kata Departemen Luar Negeri AS pada pertengahan Juni.

Mayat dibiarkan tergeletak di jalanan, termasuk beberapa di antaranya tampak tertelungkup di jalanan tanah. Toko-toko telah dirusak oleh para penjarah. [rd/rs]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG