Memerangi obesitas dengan memberlakukan pajak atas minuman bergula dan membatasi iklan makanan cepat saji yang ditujukan terhadap anak-anak, mendapat dukungan dari mayoritas warga yang disurvei oleh sebuah studi kesehatan masyarakat di California bagian Selatan yang dirilis Kamis (5/6).
Penemuan-penemuan dari Departemen Kesehatan Publik Los Angeles County muncul di tengah meningkatnya friksi antara industri minuman dan aktivis kesehatan mengenai cara terbaik untuk memerangi obesitas dan diabetes, yang oleh studi-studi dikaitkan dengan konsumsi berlebihan dari soda, minuman manis dan makanan cepat saji.
"Ada banyak argumen melawan kebijakan seperti ini, termasuk klaim bahwa hal ini akan membuat orang miskin harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli makanan," ujar Paul Simon, kepala divisi pencegahan penyakit kronis untuk wilayah tersebut dan pemimpin penelitian itu.
Namun Simon mengatakan hampir dua pertiga dari responden survei di country tersebut pada 2011 mendukung pajak soda dan tiga perempatnya setuju dengan pembatasan iklan makanan cepat saji.
Para advokat kesehatan masyarakat di seluruh negeri telah mencari cara untuk mengurangi konsumsi minuman bergula dan makanan cepat saji, namun para pembuat undang-undang dan pemilih umumnya menolak pajak atau regulasi lainnya.
Di California, langkah untuk mewajibkan label-label peringatan pada minuman soda telah disahkan oleh Senat negara bagian itu minggu lalu.
Asosiasi industri CalBev meremehkan hasil survei itu dengan mengatakan studi itu dilakukan tanpa konteks.
Studi dilakukan pada sekitar 1.000 warga dewasa, dan dukungan tertinggi untuk pembatasan muncul dari warga berpendapatan rendah, dimana tingkat obesitas dan diabetes adalah tertinggi. (Reuters)
Penemuan-penemuan dari Departemen Kesehatan Publik Los Angeles County muncul di tengah meningkatnya friksi antara industri minuman dan aktivis kesehatan mengenai cara terbaik untuk memerangi obesitas dan diabetes, yang oleh studi-studi dikaitkan dengan konsumsi berlebihan dari soda, minuman manis dan makanan cepat saji.
"Ada banyak argumen melawan kebijakan seperti ini, termasuk klaim bahwa hal ini akan membuat orang miskin harus mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli makanan," ujar Paul Simon, kepala divisi pencegahan penyakit kronis untuk wilayah tersebut dan pemimpin penelitian itu.
Namun Simon mengatakan hampir dua pertiga dari responden survei di country tersebut pada 2011 mendukung pajak soda dan tiga perempatnya setuju dengan pembatasan iklan makanan cepat saji.
Para advokat kesehatan masyarakat di seluruh negeri telah mencari cara untuk mengurangi konsumsi minuman bergula dan makanan cepat saji, namun para pembuat undang-undang dan pemilih umumnya menolak pajak atau regulasi lainnya.
Di California, langkah untuk mewajibkan label-label peringatan pada minuman soda telah disahkan oleh Senat negara bagian itu minggu lalu.
Asosiasi industri CalBev meremehkan hasil survei itu dengan mengatakan studi itu dilakukan tanpa konteks.
Studi dilakukan pada sekitar 1.000 warga dewasa, dan dukungan tertinggi untuk pembatasan muncul dari warga berpendapatan rendah, dimana tingkat obesitas dan diabetes adalah tertinggi. (Reuters)