Para diplomat berusaha untuk membangun momentum bagi pertemuan hari Jumat di New York yang akan melibatkan Sekjen PBB Ban Ki-moon dan utusannya untuk Suriah Staffan de Mistura. Mereka menginginkan sebuah landasan bagi sebuah gencatan senjata dan proses politik yang didasarkan pada kesepakatan internasional bulan lalu di Wina untuk melangsungkan pembicaraan perdamaian menjelang tanggal 1 Januari.
Desakan untuk melangsungkan perundingan ini merupakan yang paling serius dalam waktu hampir dua tahun sejak dua putaran pembicaraan perdamaian yang ditengahi PBB berakhir awal tahun 2014 tanpa banyak mencapai kemajuan.
Sejak itu, apa yang dimulai sebagai bentrokan antara kelompok oposisi dan militan dengan pemerintah Presiden Bashar al-Assad telah berkembang menjadi semakin kompleks dengan kebangkitan kelompok ISIS dan keberhasilannya merebut banyak wilayah di Suriah timur, serta di Irak utara dan barat.
Kerry akan berangkat ke Rusia Selasa (15/12) untuk bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov untuk pembicaraan lebih lanjut mengenai usaha mencari solusi politik di Suriah dan memerangi ISIS. [ab]