Pekerja konstruksi di Paris, yang bergelantungan dengan tambang menggunakan gergaji listrik untuk memotong sisa-sisa perancah besi yang hangus terbakar. Mereka melanjutkan upaya restorasi gereja Notre Dame yang terbakar tahun lalu.
Kebakaran itu hampir memusnahkan gereja kuno itu April tahun lalu, dan pandemi virus corona mengakibatkan terhentinya pekerjaan restorasi pada Maret.
Perancah besi yang dipasang sebelum kebakaran itu untuk pekerjaan restorasi sebelumnya, meleleh dan membentuk pipa-pipa logam yang kusut dan harus dipotong sebelum pekerjaan bisa dilanjutkan. Sebanyak 40 ribu potongan logam yang beratnya mencapai 200 ton harus diangkat dengan hati-hati, dan pekerjaan itu diperkirakan akan selesai dalam tiga bulan.
“ini seperti operasi bedah jantung, karena kami sedang berada ditengah-tengah katedral, dimana menara gereja itu runtuh ketika kebakaran terjadi," kata Christophe Rousellof, kepala badan amal yang mengumpulkan dana untuk restorasi itu.
Kebakaran memusnahkan atap gereja dan menghancurkan menaranya, tapi menara lonceng, dinding dan sebagian besar langit-langit masih utuh, seperti juga banyak benda-benda suci dalam gereja itu.
Para insinyur belum bisa masuk ke dalam gereja untuk memeriksa bagian-bagian lain sampai semua perancah yang rusak itu selesai dibongkar. Kemudian akan dipasang atap sementara dan pekerjaan restorasi yang sesungguhnya bisa dimulai.
Presiden Perancis Emmanuel Macron berharap katedral itu bisa dipulihkan seperti semula menjelang 2024, ketika Paris akan menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas. [ii/ft]