Perekonomian AS melambat dalam tiga bulan terakhir tahun lalu ke tingkat pertumbuhan tahunan 2,6 persen, laju paling lambat sejak awal 2018, sementara berbagai faktor termasuk penutupan sebagian operasi pemerintah berdampak pada pertumbuhan. Para ekonom percaya pertumbuhan bahkan lebih lambat dalam kuartal saat ini.
Departemen Perdagangan AS mengatakan Kamis (28/2) bahwa pertumbuhan produk domestik bruto pada kuartal Oktober-Desember turun dari kenaikan 3,4 persen pada kuartal ketiga.
Pemerintah mengatakan bahwa penurunan belanja konsumen adalah faktor terbesar dalam perlambatan tersebut. Penutupan pemerintah selama 35 hari diperkirakan mengikis 0,1 persen pertumbuhan pada kuartal keempat.
Pertumbuhan PDB untuk 2019 berada pada 2,9 persen, yang menunjukkan terbaik dalam tiga tahun.
Perekonomian India Melambat menjelang Pemilu
Sementara itu, perekonomian India melambat lebih lanjut pada kuartal terakhir, demikian menurut data resmi Kamis (28/2), sementara demokrasi terbesar di dunia itu bersiap untuk pemilihan nasional dan sedang bentrok dengan Pakistan di perbatasan.
Pertumbuhan PDB di ekonomi terbesar ketiga di Asia itu berkurang menjadi 6,6 persen pada kuartal ketiga, penurunan berturut-turut dari 7,1 persen dalam tiga bulan hingga akhir November.
Angka-angka itu menjadi pertanda buruk bagi Perdana Menteri Narendra Modi, yang berkuasa pada tahun 2014 dengan janji akan menciptakan jutaan lapangan kerja dan memacu pertumbuhan ekonomi tetapi harus mengadakan pemilihan umum pada bulan Mei.
Angka-angka itu disebabkan pengeluaran konsumen yang lebih lemah dan perlambatan dalam investasi.
Kantor Pusat Statistik juga merevisi perkiraan pertumbuhan untuk tahun fiskal yang berakhir Maret menjadi 7 persen dari proyeksi sebelumnya sebesar 7,2 persen. (as)