Polisi di Oklahoma melaporkan tiga karyawan McDonald's menjadi korban penembakan oleh seorang perempuan yang marah karena restoran cepat saji itu menutup layanan makan di tempat akibat pandemi virus korona.
Polisi mengatakan, pelaku masuk ke restoran itu Rabu (6/5) malam dan diberitahu bahwa tempat makan di tempat sementara ditutup akibat virus korona. Ketika diminta untuk pergi, pelaku menolak, lalu dia berkelahi dengan seorang karyawan.
Pelaku akhirnya diusir dari restoran itu, namun tidak lama dia kembali dengan membawa pistol yang ditembakkan sebanyak lima kali. Seorang karyawan tertembak di lengan, dua orang terkena pecahan peluru, sementara satu karyawan lainnya mengalami luka di kepala yang tidak terkait penembakan itu.
Polisi menyebut pelaku bernama Gloricia Woody, berusia 32 tahun. Ia ditangkap tidak lama setelah peristiwa itu, dan dikenai tuduhan penyerangan dan pemukulan dengan senjata mematikan.
Pihak McDonald’s mengutuk aksi tersebut dan menyebut tetap akan memprioritaskan keselamatan karyawan dan konsumennya. [ti/ii]