Target Corporation mengatakan bahwa peretas telah mencuri data dari sampai 40 juta kartu kredit pelanggan yang datang ke tokonya dalam tiga minggu pertama musim liburan Natal.
Jaringan toko eceran kedua terbesar di AS itu mengatakan Kamis (19/12) bahwa mereka yang melakukan pembelian dengan kartu kredit di toko-tokonya di Amerika antara 27 November dan 15 Desember kemungkinan besar telah diretas kartu kreditnya.
Data yang dicuri itu, antara lain, nama pembeli, nomor kartu kredit dan debit, tanggal habis masa berlaku kartu, serta kode rahasia yang direkam pada pita magnetik di belakang kartu.
Perusahaan itu mengatakan pencurian data tersebut tidak berpengaruh terhadap pembelian lewat Internet. Target mempunyai hampir 1.800 toko di Amerika dan 124 di Kanada.
Penyelidik masih berusaha memahami bagaimana serangan itu dilakukan.
Jaringan toko eceran kedua terbesar di AS itu mengatakan Kamis (19/12) bahwa mereka yang melakukan pembelian dengan kartu kredit di toko-tokonya di Amerika antara 27 November dan 15 Desember kemungkinan besar telah diretas kartu kreditnya.
Data yang dicuri itu, antara lain, nama pembeli, nomor kartu kredit dan debit, tanggal habis masa berlaku kartu, serta kode rahasia yang direkam pada pita magnetik di belakang kartu.
Perusahaan itu mengatakan pencurian data tersebut tidak berpengaruh terhadap pembelian lewat Internet. Target mempunyai hampir 1.800 toko di Amerika dan 124 di Kanada.
Penyelidik masih berusaha memahami bagaimana serangan itu dilakukan.