Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menyatakan bahwa peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa berkekuatan 6,9 pada skala Richter pada pukul 18.40 WIB, atau 19.40 WITA, telah berakhir. Masyarakat di sekitar pesisir Kabupaten Morowali yang sebelumnya dinyatakan berpotensi tsunami dengan tingkat waspada diminta tetap meningkatkan kewaspadaannya.
Dalam keterangannya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan banyak warga di sekitar pesisir di luar Morowali yang mengungsi ke bukit-bukit dan daerah yang tinggi., seperti warga Luwuk di Kabupaten Banggai, warga Kabupaten Banggai Kepulauan. Warga yang merasakan guncangan gempa di Taliabu Maluku Utara juga sebagian mengungsi.
Sekarang ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih melakukan pendataan dan pemantauan dampak gempa tersebut. Beberapa daerah masih mengalami listrik padam.
Wartawan VOA Yoanes Litha di Poso, Sulawesi Tengah, melaporkan, guncangan gempa kuat tersebut menimbulkan kepanikan dan membuat warga berhamburan dari rumah masing-masing.
“Warga histeris, anak-anak menangis,” lapornya. “Semua warga kini lari ke luar rumah dan kemungkinan akan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Aliran listrik sempat padam namun sekitar lima menit kemudian aliran listrik normal kembali,” lanjut Litha.
Sutopo menyatakan gempa terasa kuat di kota Palu sekitar enam detik, di Kabupaten Luwu Timur sekitar empat detik dan di Kabupaten Banggai. Hingga kini BNPB masih terus berkoordinasi dengan BPBD. [uh]