Ribuan orang berkumpul untuk prosesi obor di Yerevan pada Selasa (23/4). Mereka memperingati orang-orang Armenia yang terbunuh di Turki semasa kekhalifahan Utsmaniyah lebih dari 100 tahun lalu.
Diperkirakan 1,5 juta orang terbunuh dalam peristiwa yang secara luas dianggap para ahli sebagai genosida pertama dalam abad ke-20.
Turki membantah kematian tersebut merupakan sebuah genosida, dan mengatakan bahwa jumlah korban telah dibesar-besarkan dan bahwa mereka yang terbunuh adalah korban perang saudara dan kerusuhan.
Penduduk Yerevan berkumpul di alun-alun dalam aksi peringatan pada Selasa uitu. Mereka membakar bendera Turki dan Azerbaijan, menyalakan obor, dan berbaris di jalan-jalan dengan prosesi yang diiringi orkestra.
Seorang penduduk, Aram Poladyan, mengatakan “Kini memasuki dekade kedua kami mengadakan prosesi obor. Kami berkomitmen melanjutkan tradisi ini. Ini melambangkan perjuangan Armenia yang tak tergoyahkan melawan para pelaku dan menjadi indikator utama perjuangan kami.”
Armenia secara resmi memperingati Hari Peringatan Genosida pada 24 April, menandai awal pembunuhan itu pada 1915. [ka/rs]
Forum