NEW YORK —
Definisi ritel modern berevolusi sementara peritel mencoba menggunakan teknologi baru dalam upayanya untuk menarik lebih banyak konsumen. Pusat konvensi New York menjadi tempat pameran Federasi Peritel Nasional ke-103, di mana beberapa inovasi terbaru menjadi pusat perhatian.
Acara ini dinamakan Big Show karena ribuan perusahaan dan ratusan ribu calon konsumen datang, semuanya mencari satu hal yang akan memberikan keunggulan bagi mereka.
Dengan teknologi baru, setiap layar dan permukaan menjadi kesempatan berinteraksi dengan konsumen. Foto bisa dibagikan supaya teman dan keluarga bisa ikut berinteraksi. Bahkan cermin di ruang pakaian menjadi alat penjualan. Tyler Hoffman dari Intel menjelaskan tentang salah produk yang dipamerkan oleh perusahaannya: "Memory Mirror."
“Cermin ini didesain untuk mencoba pakaian, berbelanja pakaian di toko, menjadikannya pengalaman digital, sosial dan interaktif,” ujar Hoffman.
Cermin tersebut menangkap klip sepanjang 10 detik saat konsumen mencoba sesuatu' ketika mereka mencoba pakaian kedua, kaca tersebut mengenali mereka dan juga menangkap pakaian kedua tersebut. Setelah itu, konsumen bisa mereview apa yang mereka coba di depan cermin.
Foto tersebut bisa dibagikan lewat teks, email atau media sosial.
Layar yang diaktifkan dengan gerakan produksi Scala memungkinkan calon konsumen menggesek jam dengan lambaian tangan, menggunakan teknologi untuk menjadi lebih dekat dengan produk tersebut.
Peter Cheran, chief technical officer Scala, mengatakan produk tersebut menawarkan hal baru.
"Baru, interaktif, dan mudah digunakan. Inilah yang diinginkan orang-orang dari teknologi video games, dari ponsel pintar mereka. Memberikan pengalaman baru,” kata Cheran.
Jerrard Shiffman, pencipta sistem interaktif Perch, menunjukkan bahwa setiap permukaan di toko menawarkan pemiliknya untuk menampilkan informasi.
“Di seluruh toko ini, setiap permukaan bisa menjadi platform tampilan media. Karena cara orang menggunakan media sekarang, ada di iPhone mereka, mereka dikelilingi oleh media, dan aneh kalau toko ritel belum menggunakan teknologi. Berarti toko belum menawarkan pengalaman media,” kata Shiffman.
Ryan, pemilik toko untuk peselancar, menyukai konsep tersebut.
"Saya bisa melihat konsumen datang. Benar-benar interaktif, Anda melihat gambar dan lain sebagainya... Seperti sedang bekerja dengan ponsel pintar 3 dimensi," kata Ryan.
Bahkan permukaan timbangan kuno sudah berubah. The Tellermate menghitung tumpukan uang lewat berat. Dalam tes, alat tersebut tidak pernah salah menghitung dan hanya membutuhkan waktu satu atau dua detik untuk melakukan pekerjaannya. Menghemat waktu, yang artinya sama dengan uang.
Lanskap peritel internasional diharapkan berubah lebih banyak dalam sepuluh tahun mendatang daripada apa yang sudah terjadi selama 50 tahun terakhi, sebagian besar karena teknologi baru dan internet.
Acara ini dinamakan Big Show karena ribuan perusahaan dan ratusan ribu calon konsumen datang, semuanya mencari satu hal yang akan memberikan keunggulan bagi mereka.
Dengan teknologi baru, setiap layar dan permukaan menjadi kesempatan berinteraksi dengan konsumen. Foto bisa dibagikan supaya teman dan keluarga bisa ikut berinteraksi. Bahkan cermin di ruang pakaian menjadi alat penjualan. Tyler Hoffman dari Intel menjelaskan tentang salah produk yang dipamerkan oleh perusahaannya: "Memory Mirror."
“Cermin ini didesain untuk mencoba pakaian, berbelanja pakaian di toko, menjadikannya pengalaman digital, sosial dan interaktif,” ujar Hoffman.
Cermin tersebut menangkap klip sepanjang 10 detik saat konsumen mencoba sesuatu' ketika mereka mencoba pakaian kedua, kaca tersebut mengenali mereka dan juga menangkap pakaian kedua tersebut. Setelah itu, konsumen bisa mereview apa yang mereka coba di depan cermin.
Foto tersebut bisa dibagikan lewat teks, email atau media sosial.
Layar yang diaktifkan dengan gerakan produksi Scala memungkinkan calon konsumen menggesek jam dengan lambaian tangan, menggunakan teknologi untuk menjadi lebih dekat dengan produk tersebut.
Peter Cheran, chief technical officer Scala, mengatakan produk tersebut menawarkan hal baru.
"Baru, interaktif, dan mudah digunakan. Inilah yang diinginkan orang-orang dari teknologi video games, dari ponsel pintar mereka. Memberikan pengalaman baru,” kata Cheran.
Jerrard Shiffman, pencipta sistem interaktif Perch, menunjukkan bahwa setiap permukaan di toko menawarkan pemiliknya untuk menampilkan informasi.
“Di seluruh toko ini, setiap permukaan bisa menjadi platform tampilan media. Karena cara orang menggunakan media sekarang, ada di iPhone mereka, mereka dikelilingi oleh media, dan aneh kalau toko ritel belum menggunakan teknologi. Berarti toko belum menawarkan pengalaman media,” kata Shiffman.
Ryan, pemilik toko untuk peselancar, menyukai konsep tersebut.
"Saya bisa melihat konsumen datang. Benar-benar interaktif, Anda melihat gambar dan lain sebagainya... Seperti sedang bekerja dengan ponsel pintar 3 dimensi," kata Ryan.
Bahkan permukaan timbangan kuno sudah berubah. The Tellermate menghitung tumpukan uang lewat berat. Dalam tes, alat tersebut tidak pernah salah menghitung dan hanya membutuhkan waktu satu atau dua detik untuk melakukan pekerjaannya. Menghemat waktu, yang artinya sama dengan uang.
Lanskap peritel internasional diharapkan berubah lebih banyak dalam sepuluh tahun mendatang daripada apa yang sudah terjadi selama 50 tahun terakhi, sebagian besar karena teknologi baru dan internet.