Walmart, perusahaan ritel raksasa berbasis di AS, telah mengungkapkan inisiatif baru untuk mengurangi jejak karbon globalnya sambil melestarikan habitat laut darat dan laut alami.
Perusahaan itu mengumumkan Senin (21/9) bahwa mereka menargetkan pengurangan emisi karbon hingga nol pada tahun 2040 di seluruh operasi globalnya, dengan menggunakan 100 persen energi terbarukan di semua fasilitasnya, mengalihkan seluruh armada mobil perusahaan menjadi kendaraan listrik dan melakukan transisi ke refrigerant berdampak rendah pendinginan dan peralatan listrik untuk pemanas di seluruh tokonya dan fasilitas-fasilitas lainnya.
Walmart yang disebut sebagai peritel “big box” juga berjanji untuk melestarikan setidaknya 20 juta hektare lahan dan 171 juta kilometer persegi wilayah laut pada tahun 2030, termasuk pelestarian setidaknya 0.40 hektar dari setiap lahan dengan luasan yang sama yang dikembangkannya di Amerika, dan menggunakan teknik pelestarian alam seperti praktik pertanian regeneratif, manajemen perikanan berkelanjutan serta perlindungan serta restorasi hutan.
Doug McMillon, CEO Walmart mengemukakan dalam suatu pernyataan bahwa Walmart ingin menjadi perusahaan yang “berupaya memperbaiki, memperbarui dan memulihkan selain berupaya melestarikan planet kami dan mendorong yang lainnya untuk melakukan hal yang sama” melalui komitmen lingkungan yang baru.
Menurut daftar Fortune Global 500 pada tahun 2019, Walmart merupakan perusahaan terbesar di dunia berdasarkan pendapatan. Walmart juga merupakan perusahaan swasta terbesar di dunia yang memiliki jumlah karyawan sebanyak 2.2 juta orang. [lj/uh]