Perkampungan atlet Olimpiade Tokyo, yang saat ini masih dalam tahap konstruksi, kemungkinan akan digunakan sebagai rumah sakit sementara yang menampung pasien virus corona.
Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengungkapkan kemungkinan itu, Jumat (3/4), dalam sebuah konferesi pers, menanggapi penambahan signifikan kasus baru virus corona yang dikukuhkan.
Jepang sendiri hingga Kamis (2/4), memiliki total 3.300 kasus dengan 74 kematian, dan penambahan 97 kasus baru di Tokyo.
Perkampungan atlet, kata Koike, mungkin bisa dimanfaatkan mengingat penyelenggaraan Olimpide ditunda selama 16 bulan. Perkampungan yang terdiri dari 24 bangunan itu bisa menampung 11.000 atlet Olimpiade, 4.400 atlet Paralimpiade, dan para staf selama pelaksanaan pesta olahraga akbar itu.
Koike mengatakan, perkampungan atlet “hanyalah salah satu pilihan, namun perkampungan itu belum rampung dibangun. Kita mencari tempat yang mungkin mulai tersedia hari ini atau besok, dan kita mengecek kemungkinan itu satu demi satu.”
Sebuah alternatif lain, kata Koike, adalah pemerintah kota Tokyo membeli sebuah hotel untuk menampung pasien.
Sekitar 5.600 unit di perkampungan atlet akan direnovasi setelah Olimpide dan dijual. Hampir sekitar 1.000 telah dipasarkan atau terjual. Unit-unit tersebut akan mulai dihuni pada 2023. Harga per unitnya berkisar dari 500.000 dolar hingga 2 juta dolar. [ab/uh]