Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan dalam pidatonya pada peringatan "Waitangi Day", atau hari nasional negara itu, Minggu (6/2), bahwa negara berkewajiban untuk memastikan bahwa setiap warga Selandia Baru mempunyai akses ke perawatan kesehatan yang mereka butuhkan. Ia menambahkan, bahwa tidak boleh ada warga yang meninggal lebih muda daripada orang lain di Selandia Baru hanya karena dia suku Maori.
Pemerintah Selandia Baru tahun lalu membentuk Otoritas Kesehatan Maori, untuk memastikan orang-orang Maori memperoleh akses perawatan kesehatan yang lebih baik. Orang-orang suku tersebut kewalahan dalam menghadapi pandemi COVID.
Dalam pidatonya, Ardern menyerukan persatuan untuk melawan virus corona.
"Kita semua berkewajiban melakukan apapun yang kita bisa untuk melindungi masyarakat (komunitas) kita dengan semua sarana yang diberikan kepada kita, seperti ilmu pengetahuan dan kedokteran. Begitulah cara kita saling melindungi. Kisah-kisah ini akan membentuk generasi berikutnya dalam sejarah Selandia Baru yang diajarkan di sekolah-sekolah," ujarnya.
Peringatan Hari Waitangi diambil dari nama wilayah di Pulau Utara di mana perwakilan kerajaan Inggris dan lebih dari 500 kepala suku Maori menandatangani perjanjian berdirinya Selandia Baru pada tahun 1840.
Namun orang-orang Maori kehilangan sebagian besar tanah mereka selama penjajahan Inggris. Mereka menggelar demonstrasi pada Hari Waitangi untuk menuntut hak-hak sipil dan sosial mereka.
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan adalah pemimpin negara terbaru yang menyatakan bahwa ia terjangkit virus corona.
Ia mencuit hari Sabtu: “Hari ini saya dan istri saya dinyatakan positif COVID-19 dengan gejala ringan. Kami beruntung mengalami sedikit gejala dari varian omicron,” tulisnya.
Erdogan, 67, mengirim pesan itu setelah muncul melalui tautan video pada upacara pembukaan terowongan dari Istanbul, setelah membatalkan penampilannya secara langsung.
Dalam tautan video itu, Erdogan mengatakan bahwa dia tidak bisa hadir secara langsung karena mengalami flu dan suaranya parau.
Sementara itu di Amerika, dua pria Miami masing-masing mendapat hukuman 41 bulan penjara setelah mencuri 192 ventilator bernilai sekitar $3 juta, menurut pernyataan Kantor Kejaksaan AS di Distrik Selatan Florida.
Pusat Sumber Daya Covid-19 Johns Hopkins melaporkan hari Minggu pagi bahwa mereka mencatat lebih dari 393 juta penularan COVID di dunia dan hampir 6 juta kematian. Lebih dari 10 miliar vaksin telah diberikan, menurut pusat itu. [ps/ka]