Sejumlah besar tokoh Partai Demokrat mencalonkan diri untak meraih nominasi calon presiden dari partai mereka. Sejumlah pakar memprediksi, persaingan merebut nominasi ini akan berlangsung sangat lama dan sengit. Sejauh ini sudah 20 orang mencalonkan diri untuk pemilu 2020, dan banyak di antara mereka menghadapi tugas berat untuk mendongkrak popularitas dan menggalang dana.
Tokoh Demokrat terbaru yang secara resmi mengumumkan diri untuk memperebutkan nominasi calaon presiden adalah walikota South Bend, Indiana, Pete Buttigieg.
"Kekuatan untuk mengubah negara saat ini luar biasa dahsyat, kekuatan yang membantu menjelaskan mengapa ada kepresidenan yang sekarang. Itulah alasan mengapa saat ini adalah waktu untuk tidak hanya memenangkan pemilu, tapi juga memenangkan sebuah era,” katanya.
Buttigieg, yang terang-terangan mengaku dirinya gay, awalnya adalah seseorang yang tidak dikenal. Namun, menurut sejumlah jajak pendapat di Iowa dan New Hampshire, ia kini berhasil menempatkan dirinya sebagai salah satu pesaing yang perlu diperhitungkan.
Buttigieg juga berhasil menggalang banyak dana, seperti halnya Senator California, Kamala Harris.
Sebagaimana banyak pesaingnya di kubu Demokrat, Harris memfokuskan perhatiannya pada Presiden Trump. "Kita tidak bisa membiarkan diri memiliki presiden yang memicu kebencian dan perpecahan. Kita tidak bisa,” jelasnya.
Di antara mereka yang berusaha mendongkrak popularitas mereka di kubu Demokrat adalah Senator New Jersey Cory Book, anggota Kongres dari California Eric Swalwell, dan anggota Kongres dari Ohio Tim Ryan.
Tim Ryan mengatakan, "Saya mencalonkan diri untuk jabatan presiden, dalam usaha, pertama dan terpenting, mempersatukan kembali negara ini.”
Menurut John Zogby dari lembaga survai Zogby Interantional, para pendukung Partai Demokrat, memiliki banyak pilihan, namun mereka mencari seseorang yang berpeluang besar bisa menyingkirkan Trump.
"Siapa yang mereka pilih? Kandidat progresif atau kandidat konvensional? Itu salah satu pertanyaan. Apakah kandidat yang sudah berumur seperti selama ini atau kandidat muda?,” kata John Zogby.
Menurut Jim Kessler dari lembaga think-tank Third Way, terlalu banyaknya pesaing dan tanpa kejelasan siapa yang menjadi unggulan bisa menciptakan kampanye yang panjang dan sengit.
"Saya kira ini akan menjadi kampanye yang paling negatif yang kita saksikan dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat,” jelas Jim.
Menurut Elaine Kamarck dari Brookings Institution, beberapa pesaing di kubu Demokrat tidak terlalu memfokuskan diri pada Trump dan lebih tertarik untuk menyoroti usaha untuk menciptakan perubahan yang bisa bertahan lama untuk Amerika.
"Saya kira para tokoh Demokrat akan berusaha mengangkat isu mengenai ketidaksetaraan dan pertumbuhan ekonomi. Inilah isu-isu yang yang seharusnya diangkat karena sedang dihadapi negara ini dan belum diatasi,” kata Elaine Kamarck.
Mantan Wakil Presiden Joe Biden kemungkinan menjadi unggulan utama. Namun ia belum mengumumkan secara resmi pencalonan dirinya dan kemungkinan baru akan melakukannya beberapa pekan lagi.
Biden dan Senator Vermont Senator Bernie Sanders saat ini memimipin dalam berbagai jajak pendapat, dan Sanders berhasil menggalang paling banyak dana dibanding para pesaingnya pada kuartal pertama tahun ini. [ab]