Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan, penyebab utama ketegangan yang meningkat antara Jepang dan Korea Selatan adalah hilangnya kepercayaan terkait keputusan pengadilan Korea Selatan yang memerintahkan perusahaan-perusahaan Jepang memberi kompensasi kepada sejumlah warga Korea Selatan yang menjalani kerja paksa selama Perang Dunia ke-2.
Jepang kini memberlakukan kontrol ekspor terhadap bahan-bahan penting bagi industri semikonduktor Korea Selatan, dan menurunkan peringkat status perdagangan negara itu. Meski demikian, Tokyo bersikeras menyatakan bahwa langkah-langkah itu diambil terkait keamanan nasional dan bukan pembalasan atas keputusan pengadilan Korea Selatan.
Jepang memerintah Semenanjung Korea sebagai sebuah koloni hingga akhir perang itu, dan bersikeras menyatakan bahwa isu-isu kompensasi telah diselesaikan berdasarkan perjanjian normalisasi hubungan yang dicapai tahun 1965.
Menanggpi pertanyaan terkait ketegangan yang meningkat, Abe, Selasa (6/8), mendesak Seoul untuk mengambil tindakan-tindakan yang pantas untuk menghentikan prosedur-prosedur pengadilan. [ab/uh]