Anggota pasukan Kurdi di perbatasan Suriah dan Turki bertempur habis-habisan hari Sabtu untuk mempertahankan Kobani dari serangan ekstremis ISIS, sementara pesawat tempur koalisi pimpinan Amerika menghantam sasaran didekatnya.
Sementara pertempuran berkobar, pasukan Turki tidak beranjak di seberang perbatasan meskipun tekanan internasional semakin besar terhadap Presiden Turki Recep Tayip Erdogan agar turun tangan.
Pada hari Jumat pejabat PBB di kawasan itu memperingatkan bahwa sebanyak 12.000 warga Kurdi termasuk ratusan warga lansia di pusat kota “kemungkinan besar akan dibantai” kalau Kobani jatuh ke tangan ISIS. The Syrian Observatory for Human Rights mengatakan ekstremis ISIS menguasai 40 persen kota itu pada Sabtu pagi.
Pemerintah Turki hingga kini menolak untuk ikut bertempur, katanya hubungan antara pasukan Kurdi yang mempertahankan Kobani dengan Partai Pekerja Kurdistan atau PKK yang dilarang di Turki. PKK selama puluhan tahun melakukan pemberontakan untuk menciptakan kekuasaan di Turki tenggara dan digolongkan sebagai organisasi teroris oleh Ankara dan Washington.