Pertemuan OPEC di Wina berlangsung setelah penurunan harga minyak selama bertahun-tahun merugikan perusahaan-perusahaan energi dan negara-negara pengekspor minyak.
Harga minyak merosot dari sekitar 100 dolar per barel menjadi sekitar 26 dolar karena produksi minyak lebih besar daripada permintaan produk-produk minyak. Kartel ini menguasai lebih dari sepertiga minyak dunia, dan sebelumnya mampu mempertahankan harga yang tinggi dengan bersepakat untuk membatasi produksi.
Harga minyak belakangan ini melambung kembali menjadi sekitar 50 dolar per barel, tetapi turun lagi setelah kegagalan OPEC mencapai kesepakatan. Para analis menyatakan perselisihan antara dua produsen utama minyak, Arab Saudi dan Iran, merumitkan upaya mencapai kesepakatan. Arab Saudi adalah negara Muslim Sunni sedangkan Iran adalah negara Syiah.
Anggota-anggota OPEC sepakat untuk mengangkat Mohammed Barkindo dari Nigeria sebagai Sekjen baru organizais itu. [uh/ab]