Para anggota yang masih berkomitmen terhadap kesepakatan nuklir Iran dijadwalkan akan bertemu untuk pertama kalinya, Rabu (02/26) di Wina sejak Jerman, Perancis dan Inggris mulai memperdebatkan prosedur mengenai pemberlakuan kembali sanksi-sanksi PBB terhadap Iran.
Pembicaraan itu dilangsungkan ketika para peserta kesepakatan berupaya menyelamatkan perjanjian bersejarah pada tahun 2015, yang goyah sejak presiden Amerika Donald Trump menarik diri secara sepihak pada tahun 2018 dan memberlakukan sanksi yang melumpuhkan Iran.
Pertemuan itu akan dihadiri oleh diplomat senior dari Iran, Inggris, Perancis, Jerman, China, Rusia dan Uni Eropa.
Mereka berjanji untuk menjunjung tinggi kesepakatan yang menuntut Iran mengurangi program pengembangan senjata nuklirnya dengan imbalan pelonggaran sanksi-sanksi, meski tanpa dukungan Amerika.
Sejak Amerika mundur dari kesepakatan itu, Iran telah meningkatkan program pengembangan senjata nuklirnya sebagai wujud pembangkangan terhadap usaha Washington yang mengupayakan tekanan maksimum.
Iran telah melanggar batas penimbunan air berat dan uranium yang diperbolehkan, jumlah dan tipe sentrifugal yang dapat dioperasikan untuk memperkaya uranium dan kemurnian uranium. [lj/ab]