Dua wahana pendarat di Bulan yang dibangun oleh perusahaan swasta Amerika dan Jepang sedang dalam perjalanan ke Bulan setelah lepas landas pada Rabu (15/1) pagi dalam perjalanan bersama menggunakan roket SpaceX.
Peluncuran dari Kennedy Space Center milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika (The National Aeronautics and Space Administration/NASA) di Florida adalah peluncuran yang terbaru dari program kerja sama badan pemerintah dan swasta yang mengorbitkan pesawat ruang angkasa dari Intuitive Machines ke Bulan, pada tahun lalu.
Peluncuran pada Rabu (15/1) tersebut termasuk pendarat dari perusahaan eksplorasi ruang angkasa Jepang, ispace, yang membawa kendaraan penjelajah dengan kemampuan mengumpulkan tanah di Bulan dan menguji potensi sumber makanan dan air di Bulan.
Pesawat luar angkasa itu juga membawa “Rumah Bulan” kecil berwarna merah yang dibangun oleh seniman Swedia Mikael Genberg.
Misi ispace diperkirakan akan mencapai tujuan yang terletak di ujung utara Bulan dalam waktu empat hingga lima bulan.
Perusahaan tersebut melakukan upaya pendaratan kedua di Bulan, setelah misi 2023 gagal pada tahap akhir.
Roket tersebut juga membawa pendarat dari perusahaan Amerika, Firefly Aerospace, yang akan melakukan 10 percobaan untuk NASA.
Eksperimen yang direncanakan termasuk mengumpulkan tanah dan mengukur suhu bawah permukaan.
Pesawat ruang angkasa tersebut diperkirakan akan tiba dalam waktu sekitar 45 hari. [ft/ah]
Beberapa informasi untuk cerita ini disediakan oleh The Associated Press, Agence France-Presse dan Reuters.