Perusahaan-perusahaan Amerika yang beroperasi di Tiongkok mengatakan perusahaan mereka berjalan dengan baik, tetapi mereka prihatin akan peraturan yang mereka katakan menguntungkan perusahaan-perusahaan setempat.
Dalam survei yang diadakan oleh Kamar Dagang Amerika di Tiongkok, 85 persen responden melaporkan peningkatan penjualan dari operasi mereka di Tiongkok dalam tahun 2010, sementara 83 persen mengatakan mereka berencana meningkatkan investasi mereka di negara ekonomi nomor dua terbesar di dunia itu tahun ini.
Tetapi, hampir 75 persen dari mereka yang disurvei mengeluh bahwa proses perizinan perusahaan Tiongkok mendiskriminasi perusahaan-perusahaan asing, dan 40 persen mengatakan perusahaan mereka akan dirugikan oleh kebijakan negara itu yang membantu perusahaan teknologi Tiongkok untuk memperoleh kontrak pemerintah.
Perdana Menteri Tiongkok Wen Jiabao mengatakan kepada sekelompok pimpinan perusahaan asing dalam sebuah forum hari Senin bahwa perusahaan-perusahaan asing seharusnya memperoleh perlakuan yang sama dengan perusahaan-perusahaan Tiongkok, dan bahwa hak atas kekayaan intelektual mereka seharusnya dilindungi.
Wen mengatakan perusahaan-perusahaan asing yang menanam modal di Tiongkok perlu mempertimbangkan sejumlah faktor, termasuk kestabilan politik dan hukum pengaman negara itu, kalau perusahaan asing berharap untuk berhasil.
