Tautan-tautan Akses

Perusahaan Obat AS Siap Percepat Produksi dan Distribusi Vaksin COVID-19


Presiden AS Joe Biden ketika meninjau fasilitas penyimpanan vaksin COVID-19 perusahaan Pfizer-BioNtech di Portage, Michigan Jumat (19/2).
Presiden AS Joe Biden ketika meninjau fasilitas penyimpanan vaksin COVID-19 perusahaan Pfizer-BioNtech di Portage, Michigan Jumat (19/2).

Para pejabat pabrik obat AS mengatakan, mereka mempercepat pengiriman vaksin COVID-19 di Amerika. Dengan adanya lebih banyak pabrik vaksin yang siap, mereka dapat memproduksi cukup vaksin pada akhir Juli untuk memenuhi vaksinasi bagi hampir seluruh penduduk AS.

Masa penantian yang lama untuk mendapat vaksinasi di AS menunjukkan ketidak-lancaran peluncuran vaksin COVID-19. Tetapi eksekutif perusahaan obat mengatakan kepada Kongres hari Selasa (23/2), mereka meningkatkan pasokan vaksin secara besar-besaran.

Direktur Bisnis Pfizer John Young mengatakan, pabriknya meningkatkan produksi dan menambah jalur produksi vaksinnya. "Akibat perbaikan ini, kami berharap dapat meningkatkan jumlah dosis dari sekitar 4 sampai 5 juta dosis per minggu pada awal Februari, menjadi lebih dari 13 juta dosis per minggu pada pertengahan Maret."

Presiden Direktur Moderna, Stephen Hoge memberi tahu Kongres AS bahwa perusahaannya juga meningkatkan produksi secara signifikan. "Kami melipat-gandakan pengiriman bulanan vaksin sejak akhir tahun 2020 dan bertujuan menggandakannya lagi sampai lebih dari 40 juta dosis."

Pada akhir Juli, kedua perusahaan itu bersama-sama mengharapkan untuk mengirim 600 juta dosis yang cukup untuk memvaksinasi 300 juta orang dalam dua dosis.

Vaksin ketiga mungkin segera tersedia dari Johnson & Johnson, hanya memerlukan satu kali suntikan dan vaksinnya tidak perlu disimpan di kulkas yang sangat dingin seperti vaksin milik Pfizer.

Vaksin itu memiliki kemanjuran 85% melawan penyakit Covid yang parah, sedikit kurang manjur dibanding dua vaksin lainnya, tetapi masih sangat baik, kata ahli vaksin Universitas Johns Hopkins, William Moss. "Jika kita bisa mendapatkan vaksin itu cukup dengan dosis tunggal, dan vaksin yang hanya perlu disimpan pada suhu lemari es, itu berarti keuntungan besar bagi banyak negara," ujarnya.

Vaksin Johnson & Johnson akan diajukan untuk mendapat pengesahan hari Jumat. Namun, banyak negara harus menunggu vaksin ini. Pabrik-pabrik vaksin mungkin meningkatkan produksinya, tetapi negara-negara maju telah memesan sebagian besar vaksin itu untuk tahun ini, kata Kepala Unit Kesehatan Komite Penyelamatan Internasional, Mesfin Tessema.

"Meskipun pengumuman ini berita baik, namun mungkin baru menjelang akhir 2021 atau 2022, sejumlah besar vaksin tersedia di negara-negara berpenghasilan rendah," kata Tessema.

Pfizer menjual 40 juta dosis tahun ini ke fasilitas COVAX yang didukung WHO untuk negara-negara berpenghasilan rendah. Johnson & Johnson menjual 100 juta dan AstraZeneca akan menambahnya lagi. Tetapi para ahli mengatakan, lebih banyak lagi pabrik vaksin diperlukan di seluruh dunia guna menjangkau 7,8 miliar penduduk dunia. [ps/jm]

Negara-negara Miskin Masih Menunggu Vaksin Hingga Akhir Tahun 2021
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:02:43 0:00


XS
SM
MD
LG