Presiden AS Joe Biden punya pesan sederhana untuk para migran Amerika Tengah yang ingin pergi ke Amerika: "Tetaplah di negara Anda."
"Saya bisa mengatakan dengan jelas: Jangan datang," kata Biden kepada ABC News dalam sebuah wawancara Selasa (16/3).
"Jangan tinggalkan kota kecil atau kota besar atau komunitas Anda," tambahnya.
Jumlah remaja dan anak-anak tanpa pendamping yang ditahan di AS di sepanjang perbatasan AS-Meksiko melonjak dalam beberapa pekan terakhir menjadi hampir 30.000 pada Februari. Amerika kesulitan menyediakan tempat tidur yang cukup untuk menangani arus masuk migran dan menemukan kerabat mereka sudah tinggal di AS atau orang-orang yang bersedia merawat mereka.
Biden, yang menjabat selama hampir dua bulan, telah menghentikan pembangunan tembok perbatasan yang diperjuangkan oleh mantan Presiden Donald Trump dan meyakini apa yang disebutnya kebijakan imigrasi yang lebih manusiawi.
Penentangnya dari Partai Republik mengatakan pendiriannya sama dengan membuka lebar perbatasan. AS masih mengusir orang dewasa dan keluarga yang mencoba melintasi perbatasan Meksiko ke Amerika namun menampung anak-anak tanpa pendamping.
Penyiar ABC News George Stephanopoulos bertanya kepada Biden, "Apakah sebuah kesalahan tidak mengantisipasi lonjakan ini?"
"Pertama, ada lonjakan dalam dua tahun terakhir," kata Presiden. "Pada '2019 dan 2020 juga terjadi lonjakan."
Penyiar berita itu lalu mengatakan, "Yang ini mungkin lebih buruk," dan Biden mengakuinya.
"Yah, bisa jadi," katanya. Tetapi Biden menolak gagasan bahwa para migran mencoba masuk ke AS karena migran menganggap Biden "pemimpin yang baik."
"Saya yakin bulan depan kita akan memiliki cukup tempat tidur untuk merawat anak-anak ini yang tidak punya tempat untuk pergi."
Namun Biden mengatakan akar penyebab migrasi dari negara-negara Amerika Tengah seperti Guatemala, Honduras dan El Salvador, bersama dengan Meksiko, perlu ditangani. [my/ka]