Ilmuwan dan Insinyur di Laboratorium Propulsi Jet NASA mengatakan keputusan mereka untuk mengakhiri kehidupan pesawat antariksa itu dengan cara demikian didorong oleh apa yang mereka temukan dalam misi tersebut, yakni adanya tanda-tanda yang bisa mendukung kehidupan di beberapa bulan Saturnus.
“Pada saat disainnya, kami tidak tahu bahwa ada lautan pada tata surya terluar,” kata Morgan Cable, insinyur yang menjabat Asisten Proyek Sistem Sains Cassini.
Penemuan samudera pada beberapa bulan Saturnus bisa berarti adanya kehidupan. Satu penemuan yang tidak terduga datang dari kutub selatan Enceladus, yakni bulan pada salah satu cincin Saturnus.
Instrumen pada Cassini telah mampu mendeteksi gas yang memancar dari semburan geyser atau air mancur panas alami.
Cassini juga mampu mengumpulkan data dari bulan terbesar Saturnus, Titan, yang memiliki danau dan lautan metana dan etana cair, bukan air. Wahana itu juga menemukan bukti adanya samudra cair di bawah permukaan yang mungkin mengandung amonia dan air.
Akhir dari Cassini tampak seperti terjun menuju kematian ke atmosfer Saturnus, mengirimkan data penting ke Bumi sampai akhir hayatnya. Informasi yang dikirimnya akan dipelajari dan dianalisis oleh para ilmuwan lama setelah misi Cassini berakhir. [lt]