Menurut pernyataan tertulis Kapolres Luwu Utara AKBP Muhammad Endro sebagaimana diterima VOA, pesawat jenis Twin Otter itu berangkat dari bandara A. Jemma Masamba sekitar jam 14.25 WITA dan sedianya melakukan penerbangan selama 1 jam 10 menit menuju ke Makassar.
Pesawat yang membawa tiga awak dan tujuh penumpang, termasuk 2 bayi, itu diperkirakan tiba di Makassar jam 15.35 WITA. Tetapi menara pengawas bandara kehilangan kontak setelah pesawat itu 11 menit berada di udara.
Pesawat itu diterbangkan oleh Kapten Pilot Iri Afriadi dan kopilot Yudhistira, dengan satu teknisi bernama Sukris. Sementara ketujuh penumpang diidentifikasi sebagai :
1. Sdri. Nurul Fatin M.
2. Sdri. Lisa Falentin
3. Sdr. Riza Arman
4. Sdr. Sakhi Arqam
5. Sdr. M. Natsir
6. Bayi Afif
7. Bayi Raya
Kepala Basarnas Bambang Sulistyo mengukuhkan bahwa pesawat Twin Otter DHC-6 Aviastar hilang kontak tidak lama setelah lepas landas dari bandara Masamba di Kabupaten Luwu Utara menuju Makassar. Kepada kantor berita AFP, Bambang menyatakan masih menunggu informasi lebih rinci tetapi ia dan timnya bertolak ke Masamba Jumat malam. Ia menambahkan, upaya-upaya penyelamatan dan pencarian kemungkinan besar akan dilakukan hari Sabtu pagi.
Menurut kantor berita Associated Press, juru bicara Kementerian Perhubungan Julius Barata mengatakan pesawat itu hilang kontak 11 menit setelah lepas landas dalam cuaca baik dan tidak ada sinyal SOS yang diterima dari pesawat itu. Pesawat milik maskapai swasta Aviastar Mandiri itu membawa tiga awak dan tujuh penumpang, termasuk tiga anak-anak, kata Julius.
Ahmad Munir, kepala otorita bandara di Makassar mengatakan, data satelit menunjukkan posisi terakhir pesawat itu sekitar 32 kilometer dari Masamba. Penerbangan rute Masamba-Makassar biasanya ditempuh dalam waktu satu jam.
Mengingat pesawat hilang kontak setelah 11 menit meninggalkan bandara Masamba, pesawat sementara diperkirakan berada di wilayah Palopo, Luwu, Sulawesi Selatan. [em]