Sebuah pesawat jet tempur F-16 Maroko, yang ambil bagian dalam koalisi pimpinan Arab Saudi menargeti pemberontak Syiah di Yaman, hilang, demikian dinyatakan pihak militer negara Afrika Utara itu, hari Senin (11/5), sehari menjelang dimulainya gencatan senjata kemanusiaan lima hari yang diusulkan. Tidak jelas apa yang terjadi dengan jet tersebut.
Pemberontak Syiah, Houthi, secara rutin menembakkan senjata anti-pesawat ke arah pesawat-pesawat tempur yang menyerang Yaman, sejak kampanye pimpinan Saudi dimulai 26 Maret lalu.
Kantor berita Yaman, SABA, yang dikuasai pemberontak, tidak melaporkan tentang pesawat yang hilang itu. Juga tidak dilaporkan di media Yaman atau di situs resmi mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh, yang mendukung Houthi.
Maroko mengatakan telah meluncurkan penyelidikan mengenai hilangnya pesawat tadi. Negara itu memiliki enam jet F-16 yang ditempatkan di Uni Emirat Arab. Barat mengatakan, Iran mendukung Houthi secara militer, yang dibantah baik oleh Republik Islam itu, maupun pihak pemberontak.
Menurut PBB, sejak 19 Maret lalu, konflik di Yaman telah menewaskan lebih dari 1.400 orang, kebanyakan warga sipil.