Pejabat-pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) mencurigai adanya semacam kerusakan mekanis di balik jatuhnya pesawat komunikasi militer di wilayah yang dikuasai Taliban di Afghanistan.
Pesawat, Bombardier E11-A yang dilengkapi Battlefield Airborne Communications Node BACN, jatuh pada Senin (27/1/2020) di Provinsi Ghazni. Kecelakaan itu menewaskan pilot dan co-pilot.
Sehari kemudian Pentagon mengidentifikasi keduanya sebagai Letkol. Paul Voss dari Guam dan Kapten Ryan Phaneuy dari New Hampshire.
Kepala Staf Angkatan Utara AS Jenderal Dave Goldfein lewat Twitter mencuit “kami menyampaikan belasungkawa tulus kepada keluarga dan teman-teman” kedua korban.
“Biarkan warisan pelayanan dan pengorbanan mereka menjadi contoh abadi bagi kita,” tambahnya.
Pasukan Amerika telah mencapai lokasi kecelakaan itu pada Selasa (28/1/2020), mengevakuasi mayat kedua korban, dan apa yang mereka yakini sebagai alat perekam data penerbangan pesawat.
Perekam itu masih diperiksa. Namun, seorang pejabat pertahanan, Rabu (29/1/2020), mengatakan kepada VOA bahwa tampaknya pesawat itu mengalami semacam kerusakan mekanis yang menyebabkannya jatuh.
Propaganda Taliban
Kabar tentang jatuhnya pesawat itu menyebar dengan sangat cepat di media sosial Afghanistan, dan pasukan Taliban merupakan kelompok pertama yang tiba di lokasi. Mereka kemudian memasang video puing-puing pesawat itu di dunia maya.
Pejabat-pejabat Taliban awalnya mengklaim pasukan mereka yang menembak jatuh pesawat komunikasi khusus Amerika itu, dan menyebut jumlah korban yang besar.
Kedua klaim itu ditolak pejabat-pejabat Amerika. “Tidak ada indikasi kecelakaan itu disebabkan oleh tembakan musuh,” ujar Pasukan Amerika di Afganistan dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa (28/1/2020) malam. Pihak AS menegaskan bahwa penyebab jatuhnya pesawat itu masih diselidiki.
Pejabat-pejabat pertahanan Amerika juga menolak tuduhan dari sebagian kantor media Iran bahwa seorang pejabat senior CIA yang terlibat dalam merencanakan serangan udara yang menewaskan panglima Pasukan Quds Qassem Soleimani berada di dalam pesawat yang jatuh itu dan termasuk di antara korban tewas. [em/ft]