Pesawat Rimbun Air PK-OTW dinyatakan jatuh di Bukit Kampung Bilogai, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, pada Rabu (15/9) sekitar pukul 11.00 WIT. Kapolres Intan Jaya, AKBP Sandi Sultan, mengatakan tiga awak pesawat itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Pesawat yang membawa barang kargo seperti sembako dan bahan bangunan itu sempat dinyatakan hilang kontak pada pukul 07.34 WIT di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya dari Kabupaten Nabire.
"Sampai saat ini kami dapat menemukan bangkai pesawat beserta tiga jenazah awak pilot beserta kopilot dan mekanik," kata Sandi kepada VOA, Rabu (15/9).
Lanjutnya, tiga jenazah awak pesawat itu ditemukan di ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut, sekitar pukul 16.20 WIT. Bangkai pesawat itu juga ditemukan dalam keadaan hancur. "(Ditemukan) oleh tim dari TNI dan Polri dibantu masyarakat," ucap Sandi.
Saat ini proses evakuasi tiga jenazah awak pesawat itu sedang berlangsung. Namun, tim gabungan TNI-Polri terkendala cuaca buruk.
"Kami usahakan untuk malam ini bergeser sampai ke Sugapa. Tapi kalau memang tidak sampai di Sugapa malam ini kemungkinan besok pagi," ungkap Sandi.
Sementara, Juru Bicara Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, mengatakan pihaknya menerima laporan dari masyarakat bahwa telah menemukan pesawat Rimbun Air PK-OTW di Kampung Bilogai Distrik Sugapa pada ketinggian 2.400 meter di atas permukaan laut.
"Pukul 12.30 WIT mendapat laporan tersebut. Tim gabungan TNI-Polri dan pemuda gereja langsung menuju ke tempat kejadian untuk mengevakuasi para korban," kata Kamal dalam keterangan resminya kepada VOA, Rabu (15/9) siang.
Lanjut Kamal, untuk sampai ke tempat kejadian dapat ditempuh menggunakan sepeda motor. Kemudian, dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju perbukitan untuk sampai di titik jatuhnya pesawat.
"Karena jatuhnya pesawat terjadi di perbukitan sehingga tim gabungan saat ini sedang menuju ke lokasi evakuasi. Mudah-mudahan dua sampai tiga jam ke depan sudah tiba di lokasi dan segera melakukan evakuasi terhadap awak pilot serta barang-barang yang ada di dalamnya," ucapnya.
Menurut Kamal, jatuhnya pesawat itu disebabkan oleh cuaca buruk. Pasalnya, sesaat sebelum jatuh pesawat itu diperkirakan hendak mendarat. Namun, landasan saat itu tidak terlihat jelas.
"Jatuhnya pesawat ini tidak terlalu jauh dengan bandara," ungkapnya.
Adapun identitas awak pesawat Rimbun Air PK-OTW yang turut dalam penerbangan itu yakni Mirza sebagai pilot, kopilot Fajar, dan teknisi Iswahyudi.
Sementara, juru bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Adita Irawati, menjelaskan pesawat Rimbun Air PK-OTW lepas landas pada pukul 06.40 WIT dari Nabire menuju Intan Jaya. Lalu, pada pukul 07.30 WIT petugas AirNav sempat melakukan komunikasi terakhir dengan pesawat tersebut.
"Setelah itu tidak ada lagi komunikasi yang terjadi antara petugas AirNav dengan pesawat Rimbun Air," ujarnya kepada VOA. [aa/em]