Tautan-tautan Akses

Petani Tuntut Kontrol Lebih Ketat Terhadap Impor Apel Iran


Penjual buah menunggu pelanggan di Srinagar mandi di Parimpora, barat laut Kota Srinagar, enam enam kilometer dari Lal Chowk Srinagar.
Penjual buah menunggu pelanggan di Srinagar mandi di Parimpora, barat laut Kota Srinagar, enam enam kilometer dari Lal Chowk Srinagar.

Petani apel Kashmir menuntut agar pemerintah India mengambil tindakan keras untuk menghentikan dugaan impor gelap apel Iran melalui Afghanistan untuk pasar di India. Mereka mengatakan praktik itu menekan harga dan menimbulkan kerugian $150 juta dalam industri regional tahunan.

Para petani mengatakan ada bukti bahwa apel Iran dikirim melalui Afghanistan sehingga buah itu dapat diimpor ke India dengan bebas bea di bawah ketentuan Area Perdagangan Bebas Asia Selatan yang beranggotakan delapan negara. Iran bukan pihak dalam perjanjian itu.

“Kami tidak menginginkan larangan terhadap apel Iran. Yang kami inginkan justru agar apel itu diimpor ke India melalui cara-cara legal dengan membayar bea impor. Setelah membayar pajak yang selayaknya, apel itu tidak akan lebih murah di pasar India,” kata Mir Mohammad Amin, petani dan pedagang apel dari distrik Shopian, Kashmir Selatan.

Iklim sejuk Kashmir menjadikan daerah itu menguntungkan untuk menanam buah dan kacang-kacangan. Sekitar 2,6 juta ton produk tersebut dikirimkan setiap tahun ke lebih dari 150 pasar di India maupun keluar negeri. Industri apel saja merupakan sumber penghasilan penting bagi 3,5 juta warga Kashmir yang diperintah India.

Tetapi sebagian besar hasil panen tahun ini tidak terjual dan tersimpan di gudang-gudang pendingin, akibat masalah transportasi yang tidak umum terjadi dan, menurut para petani Kashmir, kompetisi yang tidak adil dari Iran. [uh/ab]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG