Tautan-tautan Akses

Petugas Kesehatan Korea Selatan Batalkan Rencana Mogok


Dokter gagang dan residen melakukan demonstrasi menentang kebijakan medis pemerintah di Seoul, Korea Selatan, Jumat, 7 Agustus 2020. (Foto: AP)
Dokter gagang dan residen melakukan demonstrasi menentang kebijakan medis pemerintah di Seoul, Korea Selatan, Jumat, 7 Agustus 2020. (Foto: AP)

Petugas kesehatan garis depan Korea Selatan membatalkan rencana mogok pada Kamis (2/9) setelah mencapai kesepakatan dengan pemerintah tentang tuntutan tambahan staf dan kondisi kerja yang lebih baik dalam negosiasi terakhir semalam.

Serikat Pekerja Kesehatan dan Medis Korea memperingatkan bahwa sebagian dari 80.000 anggotanya yang mencakup perawat, teknisi medis, dan apoteker, akan mogok mulai Kamis (2/9) jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. Pekerja medis itu mengaku lelah dalam memerangi gelombang wabah COVID-19.

Atas permintaan serikat pekerja, pemerintah setuju mendirikan setidaknya empat rumah sakit umum penyakit menular pada 2024, menyusun pedoman rinci tentang penempatan perawat yang didasarkan pada tingkat keparahan pasien COVID-19 pada Oktober. Pemerintah juga memperluas pendanaan untuk menyubsidi mereka yang merawat penyakit menular agar berlaku mulai Januari 2022.

Juga disepakati untuk menetapkan rekomendasi rasio perawat terhadap pasien. Amerika memiliki rekomendasi rasio 1 perawat 5 pasien. Sedangkan Jepang 1:7. Namun Korea Selatan tidak memiliki rekomendasi rasio itu.

Serikat pekerja mengungkapkan bahwa pekerjanya sering bekerja dua atau tiga shift dan membutuhkan upah dan jam kerja yang lebih baik.

Pemerintah dan serikat pekerja sebelumnya telah 12 kali bertemu sejak Mei, termasuk sesi maraton 14 jam pada Senin (31/8), tetapi belum bisa mendapatkan titik temu.

Korea Selatan telah memvaksinasi penuh 31,7% dari 52 juta penduduknya, dan 57,4% setidaknya mendapat satu dosis vaksin. Pemerintah menginginkan 70% warganya divaksinasi setidaknya satu dosis pada September.

Korea Selatan melaporkan 1.961 kasus baru COVID-19 pada Rabu, sehingga jumlah total menjadi 255.401, dengan 2.303 kematian. Tingkat kematian dan infeksi kritis di negara itu relatif rendah. [ka/ah]

Recommended

XS
SM
MD
LG