Petugas layanan kesehatan di Peru berunjuk rasa di luar gedung Kementerian Kesehatan dan salah satu rumah sakit terbesar di ibu kota, Lima, Rabu (27/8), menuntut kondisi kerja dan gaji yang lebih baik sementara penularan virus corona menyebar di kalangan sejawat mereka.
Para demonstran mencuci masker sekali pakai di luar Rumah Sakit Nasional Edgardo Rebagliati Martins untuk menarik perhatian pada apa yang mereka keluhkan sebagai kurangnya pasokan pelindung diri.
Dalam demonstrasi di jalan-jalan pada hari Rabu (27/8), polisi antihuru-hara berupaya mencegah demonstran bergerak maju.
Para profesional di bidang layanan kesehatan menyatakan mereka patut mendapatkan upah yang lebih baik mengingat meningkatnya risiko yang mereka hadapi karena menggunakan APD yang tidak memadai sewaktu merawat pasien yang terjangkit penyakit menular itu.
Menteri Kesehatan Pilar Mazzetti hari Senin menyebut demonstrasi di jalan-jalan itu disesalkan, seraya mengatakan para petugas medis yang ambil bagian dalam protes tersebut mengabaikan pasien mereka.
Doctor Godofredo Talavera, ketua Federasi Medis, menolak klaim tersebut seraya mengatakan personel yang berpartisipasi dalam unjuk rasa itu sedang bebas tugas.
Peru telah mengukuhkan lebih dari 610 ribu kasus virus corona dan lebih dari 28 ribu kematian akibat virus tersebut, kedua angka tersebut termasuk yang tertinggi di kawasan Amerika Selatan. [uh/ab]