Sejumlah petugas pemadam kebakaran musiman bentrok dengan polisi di Kementerian Perlindungan Sipil Yunani saat protes berlangsung pada Kamis (31/10) di mana para petugas tersebut menuntut posisi permanen setelah kontrak mereka berakhir menyusul musim kebakaran hutan yang melelahkan.
Polisi antihuru-hara menggunakan gas air mata untuk memaksa sekelompok pengunjuk rasa keluar dari gedung kementerian itu pada malam hari, setelah mereka melakukan aksi duduk selama berjam-jam dan menolak untuk pergi. Seorang petugas pemadam kebakaran musiman dan satu petugas polisi terluka dalam bentrokan tersebut.
Sebelumnya, ratusan pengunjuk rasa bergabung dalam demonstrasi di luar kementerian, banyak yang mengenakan seragam berwarna coklat dan merah. Mereka meniup peluit dan terompet aerosol sambil membawa bendera Yunani. Para pengunjuk rasa mewakili sekitar 2.500 petugas pemadam kebakaran yang kontrak jangka pendeknya berakhir pada hari Kamis, membuat mereka menganggur dan hanya memiliki kesempatan untuk dipekerjakan kembali pada bulan Mei mendatang.
Perwakilan serikat pekerja berpendapat bahwa perubahan iklim telah memperluas risiko kebakaran di Yunani melebihi bulan-bulan musim panas biasanya, sehingga memerlukan kemampuan pemadaman kebakaran sepanjang tahun. Pada musim kebakaran tahun 2023, diperkirakan terjadi kebakaran seluas 1.747 kilometer persegi (675 mil persegi) – lebih dari empat kali lipat rata-rata tahunan dalam satu dekade terakhir, menurut layanan pemantauan kebakaran hutan Uni Eropa.
Kerusakan yang terjadi pada tahun ini diperkirakan mencapai 410 kilometer persegi dan termasuk kebakaran besar yang mencapai pinggiran Kota Athena.
Evangelos Tsoukalas, ketua Asosiasi Pemadam Kebakaran Musiman Yunani, mengatakan kepada Associated Press bahwa banyak anggotanya yang memiliki pengalaman enam tahun atau lebih tidak dibolehkan melamar posisi di unit-unit pemadam kebakaran khusus yang dibuka tahun ini, karena batasan usia 35 tahun. [ab/lt]
Forum